Bisnis.com, JAKARTA - Pengamat politik dan juga filsuf Rocky Gerung menilai pelantikan Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama pemerintahan jilid II Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menimbulkan potensi konflik dengan Front Pembela Islam (FPI). Pasalnya Ketua Umum Gerakan Pemuda Anshor (GP Anshor) ini dikenal berlawanan dengan organisasi yang dipimpim Habib Rizieq Shihab tersebut.
Pernyataan itu dia sampaikan melalui akun YouTube Rocky Gerung Official berjudul "Kabinet Baru, Kabinet 'Mencekam' Lupakan Perjuangan Emak-emak" yang diunggah Rabu (23/12/2020).
"Istana sudah memilih itu, maka publik hanya bisa membaca berarti potensi konfrontasi itu tinggi sekali, padahal kita menginginkan ada semacam keberhati-hatian di dalam mengolah isu yang menyangkut hubungan antar agama dan politik," ujar Rocky.
Rocky sebelumnya membayangkan bahwa menteri agama itu adalah orang yang bijaksana yang memiliki pengalaman batin yang kuat dan juga memiliki kemampuan membaca sinyal-sinyal sosial. Oleh sebab itu, Rocky berharap Yaqub bisa memahami eskalasi konflik antara FPI dengan pemerintah, yang belakangan meningkat.
"Tapi itu akan kita lihat dalam beberapa hari ke depan sebetulnya itu, statement pertamanya apa lalu kita tunggu statement FPI apa," terang Rocky.
Adapun dalam seremoni serah terima jabatan dari Menteri Agama periode Oktober 2019–Desember 2020 Fachrul Razi, Rabu (23/12/2020), sosok yang akrab disapa Gus Yaqut ini menekankan bahwa tidak boleh ada perbedaan perlakuan dan diskriminasi bagi semua agama di Indonesia.
“Mari kita buktikan kementerian agama ini bukan hanya kementerian titik [tanda baca], tapi kementerian semua agama...Tidak boleh ada perbedaan, tidak boleh ada diskriminasi bagi semua agama di Indonesia,” tegas Gus Yaqut.
Satu hari sebelumnya, Menag Yaqut menyatakan bahwa semua orang berhak memiliki negara ini. Satu agenda besar dia adalah untuk mengilangkan pemikiran paling memiliki Indonesia dari kelompok agama tertentu.
Menurutnya, toleransi tingkat tinggi ini harus diteladankan dari Kementerian Agama. Gus Yaqut tidak ingin dari Kemenag justru muncul cara-cara diskriminatif antara satu pihak dengan pihak lainnya.
“Mereka yang bukan saudaramu dalam iman adalah saudaramu dalam kemanusiaan,” tuturnya mengutip ungkapan Sayyidina Ali.