Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membagikan pengalamannya menjadi pemimpin, terlebih sebagai perempuan.
Hal itu diungkapkannya melalui akun Instagram pribadinya, @smindrawati, Senin (21/12/2020) dini hari. Melalui akun media sosial itu, Sri Mulyani membagikan sebuah video ketika dirinya menjadi Principal Mentor pada Girls Leadership Class bertajuk Mendorong Kepemimpinan Anak dan Kaum Muda Perempuan Dalam Pembangunan, Minggu (20/12/2020).
Dalam unggahan itu, dia memberikan keterangan yang menyatakan bahwa menjalani peran sebagai pemimpin tidak mudah, terlebih sebagai seorang perepuan. Ujian, jelasnya, menjadi hal jamak yang dihadapinya.
"Menjadi pemimpin, terlebih lagi perempuan, tidaklah mudah. Di dalam perjalanan hidup, kalian akan banyak diuji. Bisa jadi apa yang kalian rencanakan atau cita-citakan tidak sesuai dan kalian akan dihadapkan pada seribu alasan untuk menyerah," demikian tulisanya pada akun tersebut.
Menurutnya, kegagalan menjadi hal biasa dalam menjalani peran sebagai pemimpin. Namun, kata Sri Mulyani, yang membedakan kualitas seseorang, apakah dia pemenang atau pecundang, adalah sikap dalam menghadapi kegagalan tersebut.
"Seorang pemenang akan memiliki daya tahan dan determinasi tinggi untuk tidak menyerah dan membiarkan cita-citanya layu," kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut.
Baca Juga
Oleh karena itu, Sri Mulyani berpesan agar pemimpin tak mudah menyerah. Kegagalan, jelas dia, bukan berarti akhir sehingga setiap orang harus terus berusaha meraih cita-cita.
"Di dalam membangun leadership, yang pertama harus dimiliki adalah kemampuan memimpin dirinya sendiri, sebelum memimpin orang lain. Pemimpin juga harus punya kualitas kompetensi, kepekaan emosi, dan jiwa empati. Jangan pernah berhenti belajar termasuk beradaptasi dengan teknologi," demikian tulis Sri Mulyani.
Sri Mulyani pun mengingatkan seluruh perempuan muda Indonesia untuk terus menginsiprasi orang di sekelilingnya dengan memberi contoh. "Bantulah teman-temanmu dengan mempersuasi dan mengajak berjuang mengejar cita-cita," begitu pesan Menkeu.