Bisnis.com, JAKARTA - Sebuah informasi beredar di jejaring media sosial menyebutkan bahwa Bandara Changi di Singapura akan menjadi tempat vaksinasi dengan dibukanya program 'Vaccine Tourism'.
Dikutip dari laman resmi Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), situs arsip hasil diskusi grup Forum Anti Fitnah, Hasut dan Hoax (FAFHH) di Facebook untuk menanyakan keabsahan suatu berita/gambar, informasi itu beredar dari sebuah postingan dari akun Facebook Fajar Hiryawan.
Narasinya berisi klaim bahwa Singapura membuka 'Vaccine Tourism' sebagai kesempatan bisnis. Hal tersebut diunggah tengah pekan lalu, Rabu (16/12/2020).
Berdasarkan hasil pemeriksaan Fakta oleh Natalia Kristian, Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Indonesia, unggahan itu mengarah ke artikel berita milik straitstimes.com yang menjelaskan bahwa Bandara Changi akan menjadi tempat distribusi vaksin Covid-19 dari Eropa.
Vaksin akan melewati Singapura menuju Pasifik Tenggara dan barat daya ketika regulasi peraturan sudah terjamin. Di dalam berita, Ho Yuen Sang, Direktur Industri Penerbangan di Civil Aviation Authority of Singapore, menjelaskan bahwa Singapura dapat berperan dalam distribusi untuk area-area yang infratrukturnya terbatas untuk menampung vaksin dalam jumlah banyak.
"Melihat dari penjelasan tersebut, Singapura membuka Vaccine Tourism sebagai kesempatan bisnis adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten yang menyesatkan/Misleading Content," demikian kesimpulan dari pemeriksaan fakta tersebut.
Baca Juga
[SALAH] Singapura Membuka Vaccine Tourism dan Melakukan Vaksinasi di Bandara Changi
— MAFINDO (@TurnBackHoax) December 20, 2020
FAKTANYA, Bandara Changi akan menjadi tempat distribusi vaksin COVID-19 di Asia Tenggara, BUKAN ... pic.twitter.com/yIPRfJN6hZ
Berdasarkan catatan Bisnis, pada Selasa (15/12/2020), yang menyadur NikkeiAsia, Bandara Changi Singapura dilaporkan tengah berupaya menjadi pusat distribusi vaksin virus corona untuk kawasan Asia Tenggara. Otoritas bandara tersebut meningkatkan kapasitas penyimpanan dinginnya (cold storage) dan membentuk satuan tugas untuk mengawasi proyek tersebut.
Singapura membentuk Changi Ready Task Force yang merupakan konsorsium 18 perusahaan dan grup, termasuk Otoritas Penerbangan Sipil Singapura dan operator bandara, Changi Airport Group. Misinya adalah meningkatkan fasilitas dengan tujuan meningkatkan koordinasi di seluruh industri dan memperlancar proses pengiriman vaksin Covid-19.
Pengiriman kargo vaksin Covid-19 dapat membantu menopang industri penerbangan lokal yang tertekan karena kurangnya lalu lintas udara menyusul penutupan sejumlah perbatasan negara untuk membendung penyebaran pandemi. Selain itu, distribusi vaksin juga akan berperan untuk membawa kembali penumpang.
Dalam beberapa tahun terakhir, Changi telah menuangkan sumber dayanya ke dalam bisnis pengiriman produk medis. Perusahaan telah menetapkan belanja modal dalam upaya ini secara independen.
"Changi akan berfungsi sebagai pusat pengiriman vaksin yang berasal dari wilayah seperti AS dan Eropa. Dua vaksin yang segera dipasarkan membutuhkan suhu yang sangat dingin untuk penyimpanannya. Vaksin Pfizer dan BioNTech harus disimpan pada suhu minus 70° C, sedangkan vaksin yang dikembangkan Moderna juga harus disimpan pada suhu minus 20° C," terang NikkeiAsia yang dikutip, Selasa (15/12/2020).