Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan pemerintah akan memprioritaskan untuk memberi vaksin Covid-19 kepada tenaga medis dan tenaga non-medis yang berjuang mengatasi pandemi Covid-19.
"Selain itu, vaksin juga akan diprioritaskan kepada mereka yang berada di ujung tombak pemulihan ekonomi," kata Muhadjir di Jakarta, Senin (14/12/2020).
Menurutnya, pemerintah tengah mempertimbangkan prioritas pemberian vaksin kepada pedagang pasar, pelayan toko, karyawan hingga pelaku UMKM.
Selain itu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu mengatakan bagi karyawan atau pekerja di sebuah perusahaan, kemungkinan biaya vaksin akan ditanggung oleh perusahaan tempatnya bekerja.
"Jadi mandiri itu bukan berarti dia bayar sendiri, tapi ada mandiri yang menjadi tanggung jawab perusahaan," ujarnya.
Muhadjir mengungkapkan bahwa saat ini pemerintah juga masih mempertimbangkan kemungkinan untuk menanggung biaya vaksin Covid-19 sebesar 50 persen, sedangkan sisanya ditanggung secara mandiri oleh masyarakat.
"Ini masih tentatif ya, jadi kemungkinan 50:50," kata Muhadjir.
Saat ini, imbuhnya, pemerintah masih mengkaji alokasi besaran biaya vaksin Covid-19 yang akan ditanggung dan belum diputuskan.
"Tadi sudah ada rapat dengan Presiden terkait evaluasi alokasi berapa nanti yang harus ditanggung pemerintah dan berapa yang mandiri," ujarnya.
Lebih lanjut, Muhadjir mengatakan diperkirakan akan ada 182 juta vaksin dari jumlah semula 107 juta vaksin yang akan diberikan pada masyarakat untuk menangani Covid-19.