Pertumbuhan ekonomi global menyusut
Pada awal April, Departemen urusan Ekonomi dan Sosial PBB (UN-DESA) melaporkan ekonomi global akan menyusut sebesar satu persen pada 2020 karena pandemi Covid-19.
Bahkan, lembaga itu menyatakan kontraksi bisa lebih jauh jika pembatasan kegiatan ekonomi diperpanjang tanpa respons fiskal memadai.
UN-DESA menemukan, bahwa jutaan pekerja berisiko kehilangan pekerjaan ketika hampir 100 negara menutup perbatasan nasional mereka.
Artinya, kontraksi ekonomi global bisa mencapai 0,9 persen pada akhir 2020 atau bahkan lebih tinggi, jika pemerintah gagal memberikan dukungan pendapatan dan membantu meningkatkan belanja konsumen.
Pada akhirnya, sejumlah negara memang mengumumkan resesi ekonomi termasuk negara ekonomi kuat seperti AS, Singapura dan sejumlah negara Eropa lainnya.
Pada April lalu, perkiraan bahwa penguncian di Eropa dan Amerika Utara yang akan memukul sektor jasa dengan keras, terutama industri yang melibatkan interaksi fisik seperti perdagangan ritel, menjadi terbukti.
Badan-badan dunia lainnya kemudian menyusul mengeluarkan perkiraan pertumbuhan ekonomi dunia yang suram, termasuk Dana Moineter Internasional dan Bank Dunia.