Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Eks Jubir KPK Sebut Pemerintah Tak Serius Berantas Korupsi

Pada peringatan hari antikorupsi sedunia sejumlah kritikan tertuju kepada pemerintah yang dianggap tidak serius dalam melakukan pencegahan korupsi.
Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif (kanan) didampingi juru bicara KPK Febri Diansyah memberikan keterangan pers terkait penetapan tersangka kasus korupsi di gedung KPK, Jakarta, Senin (29/4/2019)./ANTARA FOTO-Hafidz Mubarak
Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif (kanan) didampingi juru bicara KPK Febri Diansyah memberikan keterangan pers terkait penetapan tersangka kasus korupsi di gedung KPK, Jakarta, Senin (29/4/2019)./ANTARA FOTO-Hafidz Mubarak

Bisnis.com, JAKARTA - Mantan Juru Bicara KPK Febri Diansyah menyebut pemerintah tidak serius dalam memberantas korupsi. Padahal penangkapan dua menteri belum lama ini membuktikan bahwa korupsi sudah berada di tingkat kabinet.

Hal ini diungkapkan Febri di tengah peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) pada Rabu (9/12/2020).

Menurut Febri, pemerintah bukannya merespon hal tersebut dengan melakukan evaluasi, tetapi justru mengklaim bahwa revisi UU KPK tidak melemahkan.

"Ini menunjukkan bahwa sebenarnya pemerintah tidak begitu serius melihat korupsi sudah sangat dekat dalam lingkungan paling tinggi dalam level kabinet selain presiden, tapi level menteri" kata Febri dalam diskusi daring, Rabu (9/12/2020).

Febri mengatakan bahwa sebuah kementerian atau lembaga tidak mungkin mencegah korupsi menteri atau kepala lembaganya justru terlibat dalam kasus korupsi.

"Di sinilah kita tahu persis bahwa slogan saja tidak cukup untuk mencegah korupsi, kerja-kerja konkret yang harus ditunjukkan ke masyarakat," katanya.

Dia menambahkan bahwa terjeratnya menteri dalamn kasus rasuah adalah salah satu fenomena yang perlu menjadi refleksi serius pada upaya pemberantasan korupsi di tahun 2020. 

"Saya tidak tahu apakah Presiden melihat isu korupsi sudah tidak penting lagi karena sudah menjabat periode kedua. Atau memang isu korupsi bagi sebagian pihak sangat mengganggu sehingga itu harus ditempatkan pada alternatif sekian atau tidak perlu menjadi prioritas lagi. Ini pertanyaan yang kita kira perlu kita diskusikan lebih lanjut," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper