Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korea Utara Tembak Mati Pasien Covid-19 yang Kabur dari Karantina

Sebuah regu tembak dilaporkan mengeksekusi seorang berusia 50-an di depan penduduk setempat di daerah perbatasan.
Pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong-un bersiap sebelum kembali ke negaranya di stasiun kereta di Vladivostok, Rusia, Jumat (26/4/2019)./Bloomberg-Andrey Rudakov
Pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong-un bersiap sebelum kembali ke negaranya di stasiun kereta di Vladivostok, Rusia, Jumat (26/4/2019)./Bloomberg-Andrey Rudakov

Bisnis.com, JAKARTA - Korea Utara mengeksekusi mati seseorang yang mencoba kabur dari karantina virus corona (Covid-19) di negara tersebut.

Melansir The Korea Times pada Senin (7/12/2020), eksekusi ini ditafsirkan sebagai ketakutan rezim Kim Jong Un terhadap Covid-19. Meskipun berulang kali mereka mengklaim tidak ada infeksi Covid-19 atau khawatir tentang penyebaran virus di negara tersebut.

Komite Pusat dari Partai Buruh yang berkuasa meningkatkan tindakan karantina darurat menjadi tindakan karantina darurat tingkat sangat tinggi, mengutip sumber di Korea Utara.

Komite juga memberlakukan serangkaian tindakan yang lebih keras baru-baru ini, dengan ketakutan bahwa pelintas perbatasan yang sering dapat membawa virus kembali bersama mereka dari China.

Meski begitu, para penyelundup terus membawa barang-barang China ke Korea Utara. "Ada banyak kontak dengan orang-orang di seberang perbatasan, termasuk banyak penyelundupan," kata sumber itu.

Sebuah regu tembak dilaporkan mengeksekusi seorang penyelundup berusia 50-an di depan penduduk setempat di daerah perbatasan.

"Eksekusi di depan umum terjadi karena korban didakwa melanggar karantina tepat sebelum tindakan darurat tingkat tinggi berlaku sekitar 20 November," kata sumber itu.

Dia juga mengatakan broker pertukaran mata uang di daerah perbatasan juga dieksekusi di depan umum karena melanggar tindakan karantina.

"Pemerintahan teror bagi rakyat ini telah mencapai puncaknya sejak Komite Sentral mengeluarkan perintah karantina darurat tingkat tinggi," tambahnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rezha Hadyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper