Bisnis.com, JAKARTA - Meski vaksin Covid-19 buatan China sudah sampai di Indonesia, vaksinasi masih belum bisa dilakukan.
Vaksinasi masih harus menunggu hasil uji klinis fase tiga vaksi tersebut yang sedang berlangsung di Bandung.
Berdasar hasil uji klinis fase 3 tersebut, BPOM akan menerbitkan otoritas penggunaan darurat.
Kepala Laboratorium Rekayasa Genetika Terapan dan Protein Desain Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Wien Kusharyoto menyatakan ihwal uji klinis tahap 3 di Bandung, Jawa Barat, tersebut.
"Bagaimanapun kita perlu menunggu hasil uji klinis tahap 3 di Bandung, yang mungkin perlu diperkuat dengan hasil uji klinis vaksin Sinovac di negara lain, seperti Brasil atau Turki, sebelum EUA (otoritas penggunaan darurat) dapat dikeluarkan oleh BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan)," kata Wien saat dihubungi Antara di Jakarta, Senin (7/12/2020).
Wien menuturkan vaksin dari Sinovac sudah dibeli, bahkan sudah sampai di Indonesia adalah suatu risiko yang harus diambil terkait program vaksinasi terhadap Covid-19.
Baca Juga
Hal itu dilakukan demi mendukung ketersediaan vaksin saat program vaksinasi akan dimulai.
Wien menuturkan hasil uji klinis tahap 3 vaksin tersebut akan menunjukkan bagaimana efikasi atau kemanjuran dan keamanan vaksin, yang akan menjadi dasar penetapan bisa tidaknya vaksin digunakan.
Hasil uji klinis fase 3 harus diperoleh dan dianalisis BPOM. Jika sudah memenuhi syarat terkait efikasi, keamanan dan kualitas, dan BPOM memberikan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA), maka vaksin Sinovac bisa digunakan untuk masyarakat.
"BPOM pasti punya tim ahli baik internal maupun eksternal untuk menganalisis datanya," ujar Wien.
Saat ini, masih berlangsung uji klinis fase 3 vaksin Covid-19 buatan Sinovac asal China di Bandung, Jawa Barat.
Jika uji klinis fase 3 itu selesai, data hasil uji klinis akan dilaporkan ke BPOM dan akan dianalisis.