Bisnis.com, JAKARTA - PBB memperkirakan bahwa 235 juta orang di seluruh dunia akan membutuhkan bantuan kemanusiaan tahun depan. Angka ini naik 40 persen dibandingkan tahun ini akibat pandemi virus korona dan menjadi rekor tertinggi.
Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB, atau OCHA, pada Selasa (01/12/2020) merilis laporan mengenai bantuan kemanusiaan, termasuk distribusi makanan dan vaksinasi.
Melansir NHK pada Rabu (2/12/2020), laporan itu menyebutkan bahwa akibat penyebaran virus korona di seluruh dunia, makin banyak orang kehilangan pekerjaan dan tidak bisa makan dengan layak. Ditambahkan bahwa 160 juta orang yang paling rentan di 56 negara dan kawasan, termasuk Yaman dan Suriah yang masih mengalami perang sipil berkelanjutan, akan membutuhkan bantuan sebesar 35 miliar dolar.
Baca Juga
Kepala kantor kemanusiaan PBB tersebut, Mark Lowcock, dalam sebuah wawancara berbicara kepada NHK dan menyerukan bantuan finansial dari Jepang serta masyarakat global. Ia meyakini bahwa negara-negara yang lebih kaya seperti Jepang diperkirakan bisa mengalami pemulihan ekonomi yang signifikan tahun depan berkat kemajuan dalam hal vaksin.
Namun, ia mengatakan tidak yakin bahwa kasusnya akan sama di negara-negara yang sangat miskin karena negara-negara itu tidak memiliki sumber daya untuk membuat perekonomiannya kembali berjalan.
Lowcock menambahkan adanya risiko bahwa kesenjangan akan makin lebar antara 30 atau 40 negara yang mengalami krisis kemanusiaan paling parah dan paling kronis dengan negara-negara lainnya di dunia.