Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas angkat bicara tentang terus bertambahnya warga dan jemaah yang terpapar virus Corona atau Covid-19 akibat kerumunan kegiatan pengajian dan pernikahan di kediaman Habib Rizieq Shihab.
Menurutnya, fakta itu membuat membuat GP Ansor sangat prihatin. Dalam keterangan resminya, dia menilai kejadian ini menunjukkan bahwa pelanggaran protokol kesehatan jelas akan berdampak pada semakin banyaknya kasus baru Covid-19.
“Kasus ini juga menunjukkan bahwa tokoh Petamburan tidak peduli dengan keselamatan jemaahnya,” ujar Gus Yaqut, panggilan akrabnya saat memberikan orasi pada Apel Kebangsaan Virtual Banser, di Kabupaten Rembang, Minggu (29/11/2020).
Melihat besarnya pelanggaran ini, Gus Yaqut meminta agar kasus kerumunan di Petamburan ini menjadi yang pertama sekaligus terakhir. Pasalnya bila tidak diatasi, lanjutnya, maka rakyat kecil yang akan terus menjadi korban.
Dia pun meminta pemerintah untuk bertindak tegas dan menjauhkan diri dari tawar menawar demi kepentingan politik atau apa pun.
“Tidak peduli yang melanggar itu habaib, wali kota, atau tokoh Ansor Banser sekalipun, jika melanggar harus ditindak,” tegasnya.
Baca Juga
Sikap tegas pemerintah ini penting demi tegaknya peraturan yang telah disepakati bersama. Dengan bersikap tegas, maka kepercayaan rakyat terhadap pemerintah juga semakin kuat. Selain itu keselamatan warga bangsa juga terjamin.
Dia juga meminta kader Ansor dan Banser untuk tidak mudah percaya dengan tokoh-tokoh yang menggunakan Islam untuk sarana kepentingan politiknya. “Islam dijadikan kedok untuk menguasai panggung politik. Buat kader Ansor Banser, terhadap orang seperti ini adalah, lawan mereka,” seru Gus Yaqut.
Menurut Gus Yaqut, saat pandemi ini, tokoh-tokoh agama harus bisa menjadi contoh dan teladan. Niat baik menggelar kegiatan keagamaan seperti Maulidan harus diimbangi dengan kepatuhan penerapan protokol kesehatan. “Jangan hanya karena Maulid namun justru malah membahayakan keselamatan jiwa,” ujarnya.