Bisnis.com, JAKARTA - AstraZeneca akan menjalankan uji coba global tambahan untuk menilai kemanjuran vaksin Covid-19 setelah muncul kekhawatiran tentang keefektifannya.
Kepala Eksekutif AstraZeneca, Pascal Soriot mengatakan bahwa studi tambahan akan dijalankan untuk mengevaluasi dosis yang lebih rendah yang berkinerja lebih baik daripada jumlah dosis penuh.
"Sekarang kami telah menemukan apa yang tampak seperti kemanjuran yang lebih baik, kami harus memvalidasi ini, jadi kami perlu melakukan studi tambahan," kata Soriot seperti dikutip Aljazeera.com, Jumat (27/11/2020).
Soriot mengatakan, kajian itu akan menjadi studi internasional, tetapi hasilnya bisa lebih cepat dan kemanjurannya tinggi.
Berita itu muncul saat AstraZeneca, dan mitranya Universitas Oxford, menghadapi pertanyaan tentang tingkat keberhasilan yang menurut beberapa ahli dapat menghambat peluang untuk mendapatkan persetujuan cepat oleh regulator Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa.
Para ilmuwan meragukan kekuatan hasil yang dirilis pada Senin (23/11/2020) yang menunjukkan bahwa vaksin eksperimental itu 90 persen efektif pada subkelompok peserta uji coba.
Baca Juga
Alasannya, karena ada kesalahan pada awalnya dalam hal pemberian dosis.
Soriot mengharapkan tidak akan ada lagi pengujian tambahan untuk menunda persetujuan regulasi Inggris dan Eropa.
Izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mungkin membutuhkan waktu lebih lama, karena badan tersebut tidak mungkin menyetujui vaksin berdasarkan penelitian yang dilakukan di tempat lain, terutama mengingat pertanyaan tentang hasilnya, katanya.
Sedangkan, otorisasi di beberapa negara lain diperkirakan sebelum akhir tahun, tambahnya.
Kepala Peneliti AstraZeneca Mene Pangalos mengatakan, bahwa para peneliti telah menemukan regimen setengah dosis secara tidak sengaja. Disebutkan bahwa subkelompok percobaan diberi dosis awal yang lebih kecil karena kesalahan.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun