Bisnis.com, JAKARTA - Hingga detik ini, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto belum buka suara terkait dengan penangkapan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) yang juga petinggi partai tersebut.
Padahal menurut akademisi dan pengamat politik Rocky Gerung, kecepatan untuk membalikkan opini publik adalah kunci untuk mengontrol 'kerusakan' dari partai Gerindra yang disampaikan melalui akun YouTube Rocky Gerung Official yang berjudul "Menteri Edhy Ditangkap, Prabowo Tamat?!" pada Kamis (26/11/2020).
"Ini soal kecepatan untuk membalikkan opini publik, kalau Pak Prabowo pagi ini tampil ditelevisi untuk memberitahu pada publik bahwa dia sudah memecat Edhy Prabowo kendati penetapannya baru sebagai tersangka gitu. Itu bisa membalikkan situasi," ungkap Rocky di dalam video yang berdurasi 16 menit.
Apalagi Prabowo pada debat pertama Pilpres 2019 pernah mengatakan dengan tegas bahwa dia berjanji akan menjebloskan kadernya yang terlibat korupsi.
Mengingat hal ini Rocky kemudian mengungkapkan bahwa keteguhan Prabowo untuk ketat pada janjinya akan ditunggu dan dinilai oleh publik.
"Prabowo harus tuntas lampaui dulu seluruh spekulasi publik tentang keluarga Gerindra dalam lobster. Lalu dia ambil keputusan bahwa yang dia ucapkan itu adalah konsisten," ungkap Rocky dikutip pada Kamis (26/11/2020).
Baca Juga
Rocky mengungkapkan karena alasan inilah pertama-tama yang seharusnya dilakukan Prabowo adalah mengeluarkan surat resmi partainya untuk memecat Edhy Prabowo sehingga satu spekulasi publik bisa selesai.
Walaupun akhirnya dilaporkan bahwa Edhy Prabowo sendiri mundur dari posisinya sebagai Menteri KKP dan juga dari Partai Gerindra.
Menurut Rocky publik selalu ingin melihat etika politik dikemukakan sebelum transaksi politik dimainkan dan itulah peran Prabowo untuk cepat merespon isu yang ada.
Oleh karena ada keterlambatan bersikap dari Prabowo, Rocky menilai bahwa ada kerumitan di partai Gerindra untuk mengawasi potensi meluasnya isu ini pada soal yang lain.
Akademisi ini kemudian memperkirakan ada kalkulasi dari Gerindra karena disitu ada sederetan perusahaan yang melibatkan Gerindra yang sebetulnya juga anggota keluarga Prabowo.