Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Aplikasi Kelas Online Bagi Guru dan Murid Selama Pandemi

Aplikasi DIDIQ menyediakan bisa menciptakan interaksi dua arah antara guru dan siswa dimanapun mereka berada di seluruh Indonesia.
Seorang siwa tengah mengerjakan tugas sekolah dari rumah di Bandung./Bisnis-Dea Andriyawan
Seorang siwa tengah mengerjakan tugas sekolah dari rumah di Bandung./Bisnis-Dea Andriyawan

Bisnis.com, JAKARTA - Guru Besar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, Rofikoh Rokhim mengembangkan aplikasi pendidikan bernama DIDIQ.

Mengusung konsep bimbingan belajar, DIDIQ ingin mengambil sudut berbeda dari kebanyakan edutech yang selama ini sudah ramai mengisi pasar aplikasi pendidikan.

"Kekuatan DIDIQ adalah menyediakan platform interaksi dua arah antara guru dan siswa dimanapun mereka berada di seluruh Indonesia," ujarnya dikutip dari siaran pers, Kamis (26/11/2020).

Kata dia hanya dengan membuka aplikasi dan mengunggah pertanyaan, seketika sistem akan menghubungkan siswa dengan guru yang siap membantu secara daring. "Poin penting yang ingin dicapai adalah pemerataan kualitas pendidikan dengan menggunakan teknologi," imbuhnya.

Lebih lanjut dia menjabarkan sistem yang dijalankan pada aplikasi DIDIQ adalah sharing economy yang berbasiskan social enterprise. Artinya, sebagian besar dari biaya yang dibayarkan oleh siswa akan dibagikan kepada guru yang bersedia membantu. Harganya begitu terjangkau, hanya dengan Rp5.000 per satu pertanyaan.

Selain itu, Rofikoh menyebut dari dana operasional akan disisihkan untuk mengurangi kesenjangan antara kota besar dan kota kecil sehingga akan dikelola untuk diberikan subsidi kepada guru dan siswa di daerah pedalaman yang kurang mampu membeli peralatan dan pulsa, pelatihan guru untuk meningkatkan pengetahuan dan pengalaman, serta akan dibentuk menjadi dana beasiswa untuk membantu putra-putri Indonesia dapat memperoleh akses ke universitas terbaik di dunia.

Bagi siswa ataupun guru yang ingin bergabung dalam aplikasi DIDIQ katanya dapat mengunjungi situs https://www.didiq.id dan akan segera tersedia di Google Play Store. Saat ini guru yang sudah bergabung mencapai 4.800 orang dari 2.700 institusi sekolah.

"Sebanyak 70 persen guru yang telah bergabung berasal dari kota-kota besar di Pulau Jawa, seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya. Semoga kelak ada guru pendamping khusus yang mendaftar untuk membimbing belajar anak berkebutuhan khusus," tambah Rofikoh.

Untuk kedepannya, Rofikoh berencana mengundang ahli IT tingkat sarjana maupun master yang memiliki jiwa sosial untuk mendidik lulusan SMK guna dikembangkan menjadi SDM unggul. Dengan begitu, selain platform tanya jawab bimbingan belajar, nantinya guru akan memiliki jalur dan jenjang kariernya sendiri di aplikasi DIDIQ dan memproduksi konten yang bisa dibagikan kepada siswa atau guru mengajar kelas daring secara langsung yang bisa diikuti secara instan oleh semua siswa yang berada di radius lokasi guru.

"Semua yang dihasilkan guru di aplikasi ini, baik jasa maupun produk pengajaran, semuanya akan menjadi milik guru," tuturnya.

Melalui aplikasi ini, setiap guru akan bisa membangun dan mendesain 'sekolah' mereka sendiri. "Sudah saatnya Guru berdaya. Kelak DIDIQ dapat juga dikembangkan untuk tingkatan Universitas yang memiliki berbagai macam program studi," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper