Bisnis.com, JAKARTA - China berusaha menopang hubungan dengan dua negara sekutu Amerika Serikat seriring dengan akan berakhirnya kepemimpinan Presiden AS Donald Trump dan digantikan dengan Joe Biden.
Dilansir oleh Bloomberg, Menteri Luar Negeri China Wang Yi akan mengunjungi Jepang dari 24-25 November, di mana dia akan bertemu dengan Perdana Menteri Yoshihide Suga serta mitranya, Toshimitsu Motegi.
Wang kemudian akan melakukan perjalanan ke Seoul dari 25-27 November untuk pembicaraan yang akan mencakup pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Kang Kyung-wha.
Terpilihnya Joe Biden menjadi Presiden Amerika Serikat memberikan elemen ketidakpastian baru dalam hubungan yang dimiliki oleh sekutu AS, seperti Jepang dan Korea Selatan dengan China.
Seblumnya, Biden menelepon para pemimpin Jepang dan Korea Selatan minggu lalu untuk meyakinkan mereka tentang komitmen aliansi AS.
Kunjungan Wang dilakukan ketika China telah menyatakan kemarahannya atas kerja sama regional yang dipandang sebagai upaya melawan ekspansionisme Beijing di wilayah tersebut.
Baca Juga
Hal ini termasuk yang disebut pertemuan Quad para menteri luar negeri dari Jepang, AS, India, dan Australia yang diselenggarakan oleh pemerintah Suga di Tokyo bulan lalu, beberapa minggu setelah dia menjadi perdana menteri.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian Beijing mengatakan China semakin kesal ketika Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengunjungi Tokyo dan menandatangani kesepakatan kerja sama pertahanan dengan Suga. "Sangat tidak puas,"katanya.
Kementerian Luar Negeri China mengatakan Beijing bersedia bekerja dengan Jepang dalam membentuk konsensus untuk memerangi Covid-19 dan berupaya untuk memajukan hubungan.
Suga dinilai harus menjaga keseimbangan dalam hubungan dengan China dan juga dengan satu-satunya sekutu militer resmi Tokyo, yakni AS.
Terlepas dari hubungan dekat AS dan partisipasinya dalam Quad, Jepang baru-baru ini menghindari sindiran terburuk atau pembalasan yang diarahkan ke beberapa negara lain oleh Beijing.
Pendahulu Suga, Shinzo Abe, telah bekerja untuk memulihkan hubungan dengan China, yang paling buruk dalam beberapa dekade ketika dia mengambil alih pada tahun 2012.
Upaya itu seharusnya mencapai puncaknya dengan kunjungan kenegaraan ke Jepang oleh Presiden Xi Jinping pada bulan April. Tetapi rencananya ditunda karena pandemi virus Corona memburuk.
Beberapa orang di Partai Demokrat Liberal yang berkuasa di pemerintahan Suga telah menyerukan agar kunjungan Xi dibatalkan secara resmi, mengingat tindakan keras keamanan China di Hong Kong dan meningkatnya ketegangan di sekitar pulau-pulau Laut China Timur yang disengketakan antara kedua negara.
Sementara itu, pemerintah China hanya mengatakan bahwa mereka tidak dalam posisi untuk mengadakan kunjungan kenegaraan selama pandemi.