Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anthony Fauci: Bekerja Sama dengan Biden Lebih Baik

Fauci telah berkiprah sebagai ahli imunologi di bawah pemerintahan enam presiden selama 36 tahun.
Anthony Fauci/istimewa
Anthony Fauci/istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Pakar penyakit menular yang bekerja untuk pemerintah AS Anthony Fauci mengatakan bekerja sama dengan pemerintahan Biden - Harris akan lebih baik, terutama di saat AS sedang menghadapi situasi pandemi yang semakin buruk.

Direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases Anthony Fauci mengatakan hal tersebut saat diwawancarai CNN dalam State of the Union, Minggu (15/11/2020). Dia mengatakan bekerja di bawah pemerintahan Biden adalah yang terbaik bagi kesehatan publik.

Fauci telah berkiprah sebagai ahli imunologi di bawah pemerintahan enam presiden selama 36 tahun.

"Tentu akan lebih baik jika kita bisa mulai bekerja dengan mereka [Biden],” kata Fauci dikutip dari CNN International.

Transisi presidensial belum dapat berlangsung lantaran penolakan dari pihak Trump atas hasil Pilpres AS 2020.

Transisi formal kemungkinan akan tetap ditunda sampai pemilihan disertifikasi oleh orang yang ditunjuk Trump dalam Administrasi Layanan Umum dalam proses yang dikenal sebagai penetapan.

AS mencatat lebih dari 11 juta kasus Covid-19 hingga Jumat, berdasarkan data dari Johns Hopkins University.

Fauci mengatakan Trump sudah beberapa bulan tidak bertemu dengan Satuan Tugas Covid-19 Gedung Putih yang dipimpin Wakil Presiden Mike Pence.

New York Times melaporkan penolakan Trump terhadap administrasi baru Biden adalah tindakan yang sembrono dan tidak bijak.

John F. Kelly mengatakan mantan kepala staf Trump mengatakan ini “gila” pada Jumat. Sementara itu, John R. Bolton, mantan penasihat keamanan nasional presiden mengatakan bahwa penolakan ini akan membahayakan negara.

“Setiap hari dia menunda dengan dalih bahwa dia hanya meminta upaya hukum [dalam hasil Pilpres] yang pada akhirnya merugikan negara,” kata Bolton dalam program “This Week” ABC pada Minggu pagi.

Menjelang 66 hari terakhir di Gedung Putih, Trump masih enggan melepaskan diri dari naluri yang telah membimbingnya dalam mengejar kursi kepresidenan dan otoritasnya dalam 5,5 tahun terakhir.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper