Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pilpres AS 2020: Trump Pertimbangkan Pecat Anthony Fauci

Trump berjanji vaksin Covid-19 bakal tersedia dalam waktu dekat dan Amerika Serikat berhasil mengatasi pandemi.
Anthony Fauci/istimewa
Anthony Fauci/istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Donald Trump tengah mempertimbangkan untuk memecat  penasihat medis Gedung Putih, Anthony Fauci, seusai Pilpres Amerika Serikat rampung.

Pernyataan itu, seperti dilansir dari nbcnews.com, disampaikan Trump selama rangkaian kampanye kelima sekaligus terakhirnya di Opa-Locka, Florida, pada Minggu (31/10/2020) malam.

Dalam kampanye itu, Trump berjanji vaksin Covid-19 bakal tersedia dalam waktu dekat dan Amerika Serikat berhasil mengatasi pandemi.

Kerumunan pendukungnya lantas mulai bersorak, “Pecat Fauci!”

“Jangan beri tahu siapapun, tetapi biarkan saya menunggu ‘sebentar setelah pemilu,” kata Trump menanggapi sautan pendukungnya tersebut yang disambut meriah.

“Aku menghargai itu,” kata Trump, yang dibarengi dengan mempermalukan Fauci.

“Sekarang, dia telah salah dalam banyak hal. Sekalipun dia orang yang baik,” kata Trump.

Pertimbangan Trump itu datang setelah Gedung Putih mengecam Fauci buntut dari pernyataannya dalam wawancara anyar bahwa pemerintah tengah berada di dalam posisi yang sulit sampai musim dingin mendatang.

Di sisi lain, Fauci mengatakan Joe Biden, saingan Trump dalam pemilu kali ini, menganggap serius persoalan Covid-19 sebagai ancaman kesehatan masyarakat.

Sementara Trump, menurut Fauci, hanya fokus pada pemulihan ekonomi dengan melonggarkan protokol kesehatan.

Juru Bicara Gedung Putih Judd Deere mengatakan tindakan Fauci itu tidak dapat diterima dan melabrak seluruh ketentuan sebagai anggota senior dari Satgas Covid-19 bentukan presiden.

“Dan seseorang yang telah memuji tindakan Presiden Trump selama melewati pandemi ini, justru memilih tiga hari sebelum pemilu untuk bermain politik,” tutur Judd.

Jumlah infeksi Virus Corona di Amerika Serikat terus meningkat. Di Negara Paman Sam itu, tercatat lebih dari 9 juta kasus, dengan hampir 230 ribu orang meninggal.

Jajak pendapat nasional menunjukkan Biden mengungguli Trump. Namun survei di beberapa negara bagian menunjukkan selisih suara yang tipis antara Trump dan Biden.

Untuk memenangkan kembali pemilu presiden Amerika, Trump harus unggul di negara bagian yang empat tahun lalu ia kuasai seperti Florida, Georgia, North Carolina, Ohio, Iowa, dan Arizona, dan setidaknya mengamankan satu negara bagian Midwestern seperti Pennsylvania, Michigan atau Wisconsin.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper