Bisnis.com, JAKARTA - Terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat ( AS) merupakan kabar baik bagi Indonesia, terutama dari sisi ekonomi karena gaya politik partai Demokrat yang moderat akan mengurangi ketegangan antara China dengan AS.
Demikian pendapat mantan Anggota Komisi V DPR, Anthon Sihombingse tekait dampak dari perang dagang antara AS dengan China.
"Kondisi inilah yang harus diperhatikan Indonesia, karena perang dagang telah mengurangi perdagangan luar negeri Indonesia, sehingga kalau reda maka peluang perdagangan Indonesia akan semakin positif," kata Anthon, Selasa (10/11/2020).
Presiden dari partai Demokrat, ujarnya, tidak semata memperhatikan pertumbuhan ekonomi semata, melainkan untuk stablisasi harga barang dan jasa guna menjamin kesejahteraan rakyatnya. Menurutnya, hal yang diutamakan bukan kapitalisasi, tetapi kesetaraan dan keadilan sosial, melalui tunjangan sosial.
Anthon Sihombing berharap Indonesia dapat konsisten dengan politik luar negerinya yang bebas dan aktif, serta bersahabat dengan semua negara. Apabila, nilai tambah terhadap barang dan jasa yang akan diperdagangkan terus ditingkatkan, maka peluang keuntungan bagi Indonesia akan semakin besar.
Selain itu, dia menyatakan hal yang perlu dibenahi dalam menyambut presiden baru AS ini adalah menciptakan iklim demokrasi yang sehat di dalam negeri. Selain itu, iklim berusaha yang kompetitif yang disertai dengan meningkatnya nilai barang/jasa juga perlu diperhatikan.
Karena itulah, Anthon menilai dampak terpilihnya Biden sebagai Presiden AS bagi masyarakat Indonesia, menarik untuk diulas, karena bagaimana pun negara AS sebagai super power akan tetap menjadi penentu arah politik global.
Selain itu, kemenangan Partai Demokrat atas Partai Republik, kata Anthon, sebetulnya suatu perputaran kekuasaan yang normal terjadi di AS. Pasalnya, kedua parpol yang mendominasi politik AS itu selalu bergantian dalam memimpin negaranya.
