Bisnis.com, JAKARTA - Bisa berkumpul dan bercengkerama dengan keluarga, kerabat atau teman-teman tentu merupakan hal yang menyenangkan.
Namun, di masa pandemi ini, keinginan tersebut perlu dikekang demi menghindari penyebaran virus penyebab Covid-19 secara tidak disadari.
Disiplin menerapkan 3M yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir menjadi pilihan terbaik sambil menanti hadirnya vaksin Covid-19.
Masalahnya, di tengah harapan munculnya vaksin Covid-19 yang bisa membuat masyarakat kembali bersosialisasi tanpa khawatir terinveksi virus SARS-CoV-2 penyebab Covid, masih ada kekhawatiran untuk divaksinasi.
Setidaknya masih ada 30 persen masyarakat yang tidak mau divaksin dan tidak percaya dengan vaksin.
Menurut Ketua Indonesian Technical Advisory Group of Immunization, ITAGI, Sri Rezeki S. Hadinegoro hal itu merupakan respons yang wajar.
Baca Juga
“Mereka yang masih ragu atau menolak karena mereka belum mengerti dengan baik. Saya mempelajari vaksin aja 20 tahun lebih, apalagi awam. Yang menakutkan itu disuntik, ada efek samping, belum tentu halal, itu yang dikhawatirkan. Makanya itu yang harus diteliti,” jelasnya, Selasa (10/11/2020).
Oleh karena itu Sri mengharapkan semua kalangan ikut membantu memberikan edukasi kepada masyarakat.
"Apalagi di tengah banyaknya kabar simpang siur yang beredar," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Unpad Prof. Kusnandi Rusmil menegaskan bahwa Covid-19 merupakan penyakit yang sangat menular dan menyebabkan angka kematian tinggi.
“Sudah 10 bulan yang sakit [Covid-19] sudah 50 jutaan di seluruh dunia, makanya tenaga kesehatan harus cepat cari obat dan vaksinnya. Kalau sudah ketemu kita menganjurkan untuk digunakan kepada masyarakat, agar masyarakat terlindung dari penyakit, bisa bekerja, dan berpenghasilan untuk keluarga, produktif untuk bangsa dan negara,” imbuhnya.
Dia juga mengimbau agar seluruh masyarakat menyadari bahaya penyakit ini.
“Di samping 3M, mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak tidak berkerumun, kita diharapkan bisa melakukan imunisasi secepatnya, tergantung ketersediaan,” tambahnya.
Sosialisasi Vaksin
Sementara itu, demi kelancaran proses vaksinasi diperlukan sosialisasi kepada masyarakat. Terkait hal itu, Bupati Bogor Ade Yasin menyebutkan sosialisasi diperlukan karena masih banyak warga yang takut divaksin virus Covid-19.
"Masyarakat takut, belum ada juga contoh penerima vaksin, masyarakat juga meragukan vaksin yang akan diujikan. Mungkin perlu ada sosialisasi yang lebih masif karena saat kami tanya untuk vaksin, masyarakat ragu dan tidak semangat untuk divaksin padahal ini gratis," ujar Ade di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (2/11/2020) seperti ditulis Antara.
Oleh karena itu, Ade menekankan pentingnya sosialisasi secara masif. Tak hanya itu, Ade juga menggagas pendaftaran relawan vaksin.
"Saya juga sudah minta kepada Satgas Covid-19 untuk membuka pendaftaran ini secara online, siapa yang berminat divaksin," tuturnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun