Bisnis.com, JAKARTA - Merayakan perjalanan 33 tahun pada 28 Oktober 2020 lalu, PT. Asuransi BRI Life menggelar beragam lomba virtual seperti virtual run, virtual walk, virtual bike.
Selain beragam lomba virtual tersebut, dilaksanakan juga Talkshow Literasi Asuransi di dua stasiun radio di Jakarta sebagai bagian dari pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan bagi masyarakat khususnya kaum muda dan millennial agar lebih paham keuangan dan asuransi.
Wakil Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Catur Budi Harto, melalui sambutan virtualnya memaparkan, pandemi menyebabkan multi krisis, baik kesehatan dan ekonomi. Sebagai akibat dari multi krisis ini, kinerja keuangan atau investasi perusahaan pasti akan terdampak, tidak terkecuali perusahaan asuransi BRI Life.
“Untuk itu, sebagai perusahaan asuransi nasional terkemuka, sangat penting bagi semua pengurus untuk memahami kondisi perekonomian, sehingga dalam memutuskan pemilihan pengelolaan investasi keuangan, dilakukan secara prudent dan dengan manajemen resiko yang baik” jelasnya dalam keterangan tertulisnya.
Sementara, Direktur Konsumer PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Handayani mengatakan pandemi covid-19 disatu sisi menjadi challenge, agar dapat memastikan sustainable key business.
"Selain itu juga terlihat opportunity yang bisa menjadi peluang baru dengan perubahan behaviour customer yang memasuki adaption digital yang lebih cepat, sehingga kita perlu menyiapkan sisi kompetensi dan kesiapan infrastruktur” papar Handayani.
Selanjutnya Direktur Utama Asuransi BRI Life Iwan Pasila mengatakan pandemi Covid-19 mempengaruhi masa depan usaha secara global. Hal ini tentunya akan berbeda dan lebih sulit dari sebelumnya, tetapi dengan kebersamaan dan dengan dukungan induk perusahaan yakni Bank BRI, dia yakin bersama-sama memberikan kontribusi terbaik bagi BRI Life, yang akan tumbuh sustainable dimasa depan.
“Sekarang adalah waktu yang tepat memperbaiki proses bisnis yang ada, kita mencoba berubah sehingga proses bisnis kita bisa lebih linier dan lebih efisien. Saat ini kesempatan membuat proses yang lebih slim, dan lebih agile. Untuk itu kita harus bekerja ektra kuat, ekstra keras dan cerdas agar dapat melalui masa-masa sulit seperti saat ini” tuturnya.
