Bisnis.com, JAKARTA – Lions Gate Entertainment Corp. berencana memangkas 15 persen dari karyawannya di unit bisnis film akibat tekanan keuangan yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19.
Chairman Joe Drake mengatakan virus Corona telah meluluhlantakkan industri perfilman dan bioskop sehingga memaksa perusahaan melakukan perubahan operasional dan rencana strategis baru.
“Ini berarti, semua orang yang bekerja di seluruh grup akan terdampak ketika grup mulai di-merger sehingga ada posisi baru yang dibutuhkan dan posisi lainnya yang akan hilang,” katanya, dikutip dari Bloomberg, Jumat (6/11/2020).
Hingga tahun lalu, perusahaan ini telah mempekerjakan 1.443 orang. Sebaliknya, unit bisnis filmnya mempekerjakan sekitar 450 orang karyawan.
Sebelumnya, Lions Gate melaporkan pendapatannya turun 24 persen menjadi US$745 juta atau meleset dari perkiraan analis yang memperkirakan pendapatan berada di angka US$760 juta.
Kinerja perusahaan terbantu oleh layanan televisi berbayar yang dimilikinya, Starz. Pelanggan online tercatat melesat selama pandemic, naik menjadi 9,2 juta dari kuartal sebelumnya seebsar 7,4 juta.
Perusahaan memproyeksi jumlah pelanggan terus melanjutkan tren pertumbuhan hingga awal tahun mendatang. Bisnis jaringan televisi merupakan unit terbesarnya, yang diikuti oleh film dan produksi televisi.
Perusahaan yang berbasis di Santa Monica ini telah memproduksi sejumlah konten unggulan misalnya “The Hunger Games” dan “John Wick” yang biasanya mengandalkan bioskop untuk mendulang cuan.
Sayangnya, semua bioskop di Amerika Serikat harus tutup akibat lockdown, terutama di kota-kota besar yakni New York City dan Los Angeles.