Mereformasi Peradilan Federal
Dampak kebijakan Trump yang paling bertahan lama adalah pembentukan kembali peradilan federal.
Sejauh ini, Trump telah melantik tiga hakim Mahkamah Agung dan 220 hakim secara keseluruhan di bangku federal, yang semuanya untuk pengangkatan seumur hidup.
Amy Coney Barrett menjadi hakim agung ketiga Trump pada 26 Oktober 2020, hampir seminggu sebelum Hari Pemilihan, dikutip dari Business Insider, 3 November 2020.
Pada Desember, nominasi Trump mencapai sekitar 25 persen dari semua hakim pengadilan wilayah AS, menurut analisis oleh The Washington Post.
Dia menunjuk 53 hakim di 13 pengadilan wilayah AS. Sebagai perbandingan, mantan Presiden Barack Obama menunjuk 55 hakim wilayah dalam dua masa jabatannya di Gedung Putih.
Dikutip dari CBC, Trump mengonfirmasi tiga hakim Mahkamah Agung dalam masa jabatan empat tahunnya. Presiden Obama, George W. Bush dan Bill Clinton masing-masing hanya memiliki dua kesempatan untuk mengukuhkan hakim dalam delapan tahun masa kepresidenan mereka.
Keberhasilan Trump di bidang ini sebagian situasional, termasuk kematian Hakim liberal Ruth Bader Ginsberg pada 18 September 2020.
Sebelum pengangkatannya ke Mahkamah Agung AS, Barrett adalah hakim federal ke-220 yang dikonfirmasi di bawah kepresidenan Trump dan Senat yang dipimpin McConnell.
Pengadilan mendapatkan keputusan akhir dalam politik AS, menetapkan preseden yang dapat membentuk negara itu selama bertahun-tahun yang akan datang.
Bahkan jika Trump tidak terpilih kembali pada tahun 2020, kepresidenannya akan terus berdampak pada arah AS karena banyaknya hakim federal konservatif yang dia lantik.