Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) mengusulkan vaksin Covid-19, yang diperkirakan tersedia pada tahun depan, langsung didistribusikan ke rumah sakit. Pemantauan distribusi vaksin itu pun dapat dilakukan secara daring.
Yukki Nugrahawan Hanafi, Ketua Umum ALFI mengatakan, asumsi saat ini sekitar 250 juta vaksin akan didistribusikan pada 2021. Jumlah itu setara dengan pengerjaan 9 hingga 10 tahun oleh mereka yang biasa mendistribusikan vaksin.
“Lalu kita lihat infrastruktur, bagaimana di Wilayah Jawa, Sumatra lalu Indonesia Timur. Lalu jenis modanya apa, di mana disimpan, distribusi ke provinsi dan kabupaten seperti apa, belum lagi limbah vaksin. Kami usulkan langsung ke rumah sakit,” ujarnya di Jakarta, Rabu (3/11/2020).
Hal itu disampaikan pada diskusi daring berjudul Dampak Pandemi Covid-19 dan Perubahan Lanskap Industri Logistik Nasional yang dilaksanakan Bisnis Indonesia. Yukki melanjutkan dengan distribusi langsung ke rumah sakit, monitoring akan lebih mudah dilakukan dengan dukungan sistem daring.
Menurutnya, vaksin yang akan didistribusikan merupakan vaksin hasil kerja cepat selama setahun terakhir. Biasanya, pengembangan vaksin membutuhkan waktu sekitar 6 tahun sehingga perlu dilakukan monitoring.
“Ini butuh kolaborasi, apakah ke rumah sakit ada cold storage, bagaimana ke tingkat dua, rekomendasi kami langsung ke rumah sakit, lalu dengan sistem teknologi dimonitoring dengan baik,” tambahnya.
Baca Juga
Ivan Kamadjaja, Ketua Bidang Angkutan Multimoda Organisasi Angkutan Darat (Organda) menambahkan, detail terkait distribusi vaksin masih terus didiskusikan. Masih banyak pekerjaan rumah untuk mendistribusikan 250 juta vaksin dalam waktu singkat.
“Masih banyak pekerjaan rumah untuk distribusikan, peluang pasti ada kalau ada tantangan,” katanya.