Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menag Fachrul Razi Kecam Pernyataan Presiden Prancis

Menag mengimbau agar umat Islam di Indonesia tidak terpancing melakukan tindakan anarkis atas pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Menteri Agama Fachrul Razi mengikuti rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/7/2020). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Menteri Agama Fachrul Razi mengikuti rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/7/2020). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Agama Fachrul Razi ikut berkomentar terkait pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dinilai menghina umat Muslim. Dia turut mengecam ucapan pemimpin negara sekuler itu.

Dia menilai setiap umat beragama harus menghormati simbol agama yang dianggap suci oleh pemeluk agama lain termasuk terkait pemahaman visualisasi Nabi Muhammad SAW.

“Kebebasan berpendapat atau berekspresi tidak boleh dilakukan melampaui batas atau kebablasan sehingga mencederai kehormatan, kesucian, dan kesakralan nilai dan simbol agama apapun,” katanya melalui keterangan resmi, Kamis (29/10/2020).

Menurutnya, menghina simbol agama adalah tindakan kriminal. Pelakunya, harus bertanggung jawab atas perbuatannya, dan ditindak sesuai ketentuan hukum.

Namun demikian, Menag juga mengingatkan bahwa Islam tidak membenarkan tindakan main hakim sendiri, apalagi dengan melakukan pembunuhan. Islam kata dia adalah agama yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

Di sisi lain, Menag juga mengimbau agar umat Islam di Indonesia tidak terpancing melakukan tindakan anarkis.

“Keagungan Islam tidak bisa ditegakkan dengan melanggar nilai-nilai kemanusiaan. Tunjukkan sikap tegas dengan tetap menjunjung tinggi watak umat beragama yang menolak tindak kekerasan."

Menag Fachrul Razi mendukung sikap Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia yang memanggil Duta Besar Perancis dan menyampaikan kecaman terhadap pernyataan Presiden Perancis yang dinilai menghina Islam.

Dia menerangkan, pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron melukai perasaan umat muslim karena mengaitkan agama Islam dengan tindakan terorisme.

Sebelumnya, majalah yang sering memuat gambar kontroversial asal Prancis Charlie Hebdo itu menerbitkan kartun yang menghina Nabi Muhammad SAW.

Kartun tersebut dipertontonkan oleh guru Bahasa Prancis Samuel Paty kepada murid-muridnya. Guru tersebut kemudian diketahui terbunuh pada 16 Oktober lalu di dekat sekolahnya.

Setelah itu, Presiden Erdogan mengkritik Presiden Macron. Erdogan mengatakan pemimpin Prancis itu membutuhkan pemeriksaan kesehatan mental atas sikapnya terhadap Islam.

Pernyataan Erdogan itu dikeluarkan setelah Macron menyebut 'Islam adalah agama yang sedang mengalami krisis di seluruh dunia' dalam pernyataannya.

Erdogan juga menyerukan agar warga Turki dan pemimpin negara Islam melakukan boikot terhadap Prancis. Pernyataan Erdogan langsung direspons oleh pemimpin Arab Saudi, Iran hingga Pakistan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rayful Mudassir
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper