Bisnis.com, JAKARTA - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat persentase kasus aktif di Indonesia turun drastis apabila dibandingkan dengan kondis awal pandemi di Indonesia. Pada Maret 2020, rata-rata persentase kasus aktif sebesar 91,26 persen, sedangkan per 22 Oktober 2020 turun menjadi 16,8 persen.
“Ini adalah proses penurunan yang cukup drastis dari waktu ke waktu. Ini adalah perkembangan yang sangat baik. Kasus aktif harapannya dapat terus menurun hingga ditekan kasus aktif sama sekali dan semuanya sembuh,” kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito, Kamis (22/10/2020).
Wiku pun melanjutkan bahwwa kasus aktif dapat ditekan dengan meminimalisir penularan. Seluruh lapisan masyarakat dapat berkontribusi dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Kendati demikian, 12 kabupaten/kota masih melaporkan kasus aktif Covid-19 lebih dari 1.000 orang.
“Bekasi 1.038 [orang], Jakarta Pusat 1.211 [orang], Jakarta Utara 1.343 [orang], kota Bekasi 1.410 [orang], Bogor 1.410 [orang], kota Depok 1.897 [orang], Jakarta Selatan 1.952 [orang], kota Jayapura 1.959 [orang], Jakarta Barat 2.023 [orang], Jakarta Timur 2.781 [orang], kota Padang 2.816 [orang], kota Pekanbaru 2.909 [orang],” jelas Wiku.
Adapun 12 kabupaten/kota tersebut telah dalam beberapa pekan terakhir dengan jumlah kasus aktif yang terbilang tinggi. Seluruh wilayah tercatat sebagai kota-kota besar dengan aktivitas ekonomi sosial yang telah berjalan.
Baca Juga
“ Dimohon kepada 12 kabupaten kota tersebut dapat bekerja keras untuk menekan angka kasus aktif ini dengan secara tegas mengawasi kedisiplinan masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan, utamanya pada sektor-sektor ekonomi sosial yang sudah berjalan,” katanya.
Sementara itu per 22 Oktober 2020, ada penambahan 4.432 kasus positif Covid-19. Dengan demikian secara kumulatif kasus positif menjadi 377.541 orang.
Penambahan kasus positif harian terbanyak masih ditempati DKI Jakarta dengan hari ini yaitu 989 orang sehingga secara kumulatif jumlah kasus positif di Ibu Kota menjadi 98.206 orang.
Posisi kedua ditempati Jawa Barat dengan 736 kasus sehingga totalnya menjadi 32.643 orang. Disusul Jawa Tengah dengan 513 kasus sehingga totalnya menjadi 30.731 orang.
