Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mendagri Wanti-Wanti Cuti Bersama 28 Oktober Jangan Jadi Ajang Penularan Virus

Bagi masyarakat yang berasal dari daerah rawan penularan atau berstatus merah diminta agar tidak pulang kampung dan lebih baik mengisi waktu di rumah masing-masing.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memberikan keterangan pers usai melakukan koordinasi, di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Rabu (18/3/2020). ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memberikan keterangan pers usai melakukan koordinasi, di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Rabu (18/3/2020). ANTARA FOTO/Novrian Arbi

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian mewanti-wanti masyarakat dalam memanfaatkan momen cuti bersama pada 28 Oktober 2020 agar tidak menjadi ajang penularan Covid-19.

Hal itu disampaikan Mendagri dalam keterangan pers Menteri terkait Hasil Rapat Terbatas pada Senin, (19/10/2020) di Istana Negara, Jakarta.

“Masyarakat bergerak dari suatu tempat ke tempat yang lain, dan pergerakan masyarakat ini bisa menimbulkan penularan,” kata Mendagri seperti dikutip dari siaran pers.

Untuk itu, sebagai upaya mencegah terjadinya penularan, Mendagri menyampaikan beberapa hal yang perlu dilakukan bersama. Menurutnya, bagi masyarakat yang berasal dari daerah rawan penularan atau berstatus merah diminta agar tidak pulang kampung dan lebih baik mengisi waktu di rumah masing-masing.

Namun, apabila memang tetap ingin keluar kota, mereka memastikan betul dalam keadaan sehat dan tidak terpapar Covid-19, salah satu caranya dengan melakukan tes PCR.

“Sehingga yakin bahwa dalam keadaan negatif, jangan sampai menjadi penular bagi saudara-saudara kita, orang tua kita, dan lain-lain yang ada di daerah,” kata Tito.

Adapun bagi kepala daerah dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) diminta berperan dalam menjaga mekanisme pertahanan daerah yang sudah berjalan selama ini.

Pemda diminta agar menyusun rencana menghadapi cuti bersama, misalnya dengan Kampung Sehat atau Kelurahan Sehat. Program tersebut memastikan setiap yang datang ke daerahnya sudah melaksanakan tes.

“Kampung Tangguh, Desa Tangguh, Kelurahan Tangguh yang ada ini diaktifkan betul dengan melibatkan stakeholder yang ada di daerah itu. Nah, ini peran dari Bapak Gubernur, Bupati, Camat, Kepala Desa, Lurah menjadi sangat penting,” ujar Mendagri.

Tito juga mengingatkan agar tempat wisata tidak dibuka secara penuh. “Tempat [wisata] tidak melebihi kapasitas misalnya 50 persen atau 30 persen, dilakukan secara bergelombang dan lain-lain. Nah, ini peran penting Forkopimda, mesin Forkompinda harus bergerak, karena hanya mesin itu yang bisa menjaga.”


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper