Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengungkapkan alasan dirinya mau melaksanakan tugas yang diberikan Presiden Joko Widodo untuk mengelola lumbung pangan atau Food Estate di Kalimantan.
Menurutnya, pangan merupakan kebutuhan mendasar bagi masyarakat. Tidak terkecuali dalam konteks pertahanan dan peperangan.
"Food is a weapon and food as a weapon. Makanya tidak aneh kalau Presiden [Jokowi] memandang pangan bagian dari pertahanan dalam keadaan darurat,” katanya dalam video rekaman yang diuanggah akun yang diunggah akun Instagram @IndonesiaAdilMakmur, Selasa (13/10/2020).
Ketua Umum Partai Gerindra tersebut mengibaratkan dalam peperangan, salah satu pihak bisa saja kalah karena senjata, taktik perang, dan ketersediaan pangan. Pihak yang tidak memiliki pangan untuk tentara dan rakyat sudah pasti akan mengalami kekalahan.
Selain itu, dia menegaskan persoalan pangan merupakan masalah strategis, karena hal itu menyangkut sumber kehidupan ratusan juta masyarakat Indonesia. Prabowo mengatakan percuma NKRI sudah menjadi negara merdeka apabila warganya kelaparan.
"Jadi untuk apa negara kita merdeka, kalau rakyat kita nggak bisa makan. Makanya, pangan itu sering disebut sebagai senjata,” ujar Prabowo.
Baca Juga
Menurutnya, alasan utama pembangunan Food Estate karena Presiden Jokowi sudah mendapatkan peringatan dari PBB FAO bahwa ada kemungkinan cuaca mengalami ketidakstabilan pada 2021.
Jika ada kemarau panjang, maka kemungkinan terjadi kelangkaan pangan di kawasan tertentu, tak terkecuali Asia Tenggara.
"Untuk itu, beliau [Presiden] menyiapkan cadangan pangan dan tekniknya dengan membuat food estate,” ungkapnya.
Menhan juga menegaskan bahwa perannya dalam food estate bukan untuk mencampuri urusan pertanian, melainkan diminta langsung oleh Presiden.
Prabowo berdalih penugasan proyek Food Estate kepada dirinya diucapkan langsung oleh Presiden Jokowi selaku kepala negara. Kementerian Pertahanan, lanjutnya, diminta membantu, mengurusi, membina pembangunan pembentukan cadangan pangan strategis.
"Salah kalau ada pandangan Menteri Pertahanan mau mencampuri urusan pertanian,” kata Prabowo.
Justru, Prabowo mengatakan pihaknya siap berkoordinasi dengan Kementerian Terkait, misalnya Kementerian Pertanian, Kementerian PUPR, Kementerian Kehutanan, bahkan Kementerian Perikanan dan Kelautan.
Dia menegaskan Food Estate disiapkan sebagai cadangan pangan. Pasalnya, produksi dan distribusi pangan rakyat saat ini sudah menjadi domain Kementerian Pertanian dan Bulog.
“Kalau ini repot, kita bisa back up. TNI selalu loyal sebagai alat negara, jadi TNI akan turun untuk membantu, bukan untuk menggantikan,” sambung Prabowo.