Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19, Italia Pertimbangkan Perketat Pembatasan

Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte, Menteri Kesehatan Roberto Speranza, dan anggota partai koalisi meninjau langkah-langkah pembatasan tambahan selama akhir pekan lalu.
Seorang pria menyemprotkan disinfektan untuk mematikan virus corona di kota air Venesia, Italia./Bloomberg
Seorang pria menyemprotkan disinfektan untuk mematikan virus corona di kota air Venesia, Italia./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Italia tengah mempertimbangkan untuk memperketat kebijakan pembatasan guna menahan membendung laju infeksi virus corona yang kembali meningkat.

Dilansir dari Bloomberg pada Senn (12/10/2020), Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte, Menteri Kesehatan Roberto Speranza, dan anggota partai koalisi meninjau langkah-langkah pembatasan tambahan selama akhir pekan lalu.

Kebijakan ini termasuk pembatasan pesta pribadi, kegiatan olahraga amatir, dan pertemuan sosial.

Sementara itu, anggota komite medis dan ilmiah pemerintah bertemu dengan pejabat pemerintah pada Minggu (11/10/2020) untuk mengidentifikasi pembatasan yang dapat disetujui paling cepat pada hari Senin.

Para ahli telah mengidentifikasi bahwa acara-acara pribadi termasuk pesta dan upacara serta pertemuan di luar bar dan sekolah sebagai subjek kemungkinan pengetatan pembatasan.

Negara-negara Eropa dari Spanyol hingga Ukraina kembali mencatat kenaikan kasus virus crona dalam beberapa hari terakhir. Kasus baru Italia sedikit menurun pada hari Minggu dengan 5.456 kasus baru, dibandingkan dengan 5.724 pada hari sebelumnya.

Sementara itu berdasarkan worldometers.info, jumlah kasus virus corona di Italia mencapai 354,950, dengan korban meninggal menyentuh angka 36.166.

Awal bulan ini, pemerintah memperpanjang kewenangan daruratnya hingga 31 Januari 20201 dan kembali mewajibkan penggunaan masker di luar ruangan secara nasional.

Rangkaian peraturan berikutnya diperkirakan mencakup penurunan waktu karantina bagi orang yang positif Covid-19 menjadi 10 hari dari 14 hari.

Sementara itu, pemerintah akan melnggarkan syarat pasien keluar dari rumah sakit setelah hanya menjalankan satu kali tes dan terbukti negatif. Negara lain di Eropa mensyaratkan sedikitnya dua kali tes dengan hasil negatif sebelum pasien boleh pulang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper