Bisnis.com, JAKARTA – Pandemi Covid-19 yang sudah 7 bulan di Indonesia tak mengurangi siswa untuk berprestasi di bidang seni.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tetap menggelar menggelar Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tahun 2020 meskipun Indonesia saat ini menghadapi wabah Virus Corona.
FLS2N merupakan perhelatan yang menampilkan kompetensi siswa di bidang seni pertunjukan dan seni penciptaan.
Peserta berasal dari jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Pendidikan Khusus serta Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN).
Untuk pertama kalinya, FLS2N 2020 diselenggarakan secara virtual dimulai dari seleksi tingkat daerah hingga ke tingkat nasional.
Rangkaian FLS2N 2020 telah dilaksanakan sejak 21 September hingga 3 Oktober 2020, dan diikuti oleh 19.032 siswa pada seleksi di tingkat daerah dan terpilih 1.381 siswa terbaik yang berlomba di tingkat nasional untuk berbagai bidang seni penciptaan dan pertunjukkan diantaranya seni vokal, musik, tari, film, puisi, teater, seni poster, komik, seni kriya, hingga pantomim.
Dari 1.381 peserta, terpilih 131 peserta terbaik untuk semua jenjang dan semua bidang untuk berbagai kategori.
Kreativitas
FLS2N bisa dikatakan ibarat oase bagi para siswa di tengah pandemi Covid-19, karena sejak Virus Corona beredar di Indonesia pada Maret lalu, praktis kegiatan pendidikan dilakukan secara daring awalnya, dan saat ini ada daerah yang sudah memberlakukan pembelajaran di sekolah.
Belajar secara daring atau dikenal pembelajaran jarak jauh (PJJ), membuat siswa tidak bertemu dengan guru, dan teman sekolah. Siswa tidak lagi bermain, dan bercanda dengan teman-temannya secara tatap muka.
Sosialisasi di antara mereka dilakukan secara daring. Hal ini sedikit banyak berdampak pada psikis seperti jenuh, dan stres karena setiap hari siswa cenderung berkutat pada pelajaran dan soal yang diberikan guru, serta interaksi yang kurang.
Terlebih, cara belajar daring tidak mudah dipahami siswa. Guru juga mengalami kendala, bagaimana menyampaikan mata pelajaran secara daring dan dapat dipahami para siswa.
Jadi, pandemi Covid-19 ini tak hanya berimbas pada krisis ekonomi dan kesehatan saja, tapi juga krisis pendidikan. Namun, hal itu tidak menjadi penghalang bagi siswa untuk terus berprestasi.
Hai #SobatPrestasi, Meski dilakukan di tengah pandemi dan secara daring hal ini tidak menyurutkan semangat siswa untuk berpartisipasi pada FLS2N 2020.
— PUSPRESNAS (@puspresnas) October 1, 2020
Bagaimana tanggapan para peserta FLS2N 2020 dalam menghadapi kompetisi yang dilaksanakan secara daring? Simak video berikut, ya! pic.twitter.com/LC2NWWjjoH
Sang Juara
Provinsi Jawa Tengah meraih juara umum FLS2N. Provinsi tersebut berhasil merebut tujuh emas, tiga perak dan lima perunggu.
Posisi kedua diraih oleh Provinsi Jawa Barat dengan perolehan enam medali emas dan tiga perak, serta posisi ketiga ditempati oleh Provinsi DI Yogyakarta dengan raihan enam medali emas, dua perak, dan tiga perunggu dari ajang perlombaan di jenjang pendidikan dasar hingga menengah itu.
“Kemenangan kalian adalah prestasi kita semua. Menjaga semangat dan optimisme di masa pandemi ini memang tidak mudah. Para pemenang telah menunjukkan bahwa pandemi tidak menghalangi inovasi, meskipun banyak keterbatasan tapi tetap bisa berkarya dan berekspresi,” ucap Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim dalam penutupan FLS2N tahun 2020 secara virtual di Bandung, pada Sabtu malam (3/10/2020) dikutip dari keterangan resmi Kemendikbud.
Mendikbud meyakini, seni dapat membangun energi positif dan rasa bahagia sehingga membuat masyarakat lebih optimis melewati rintangan.
“Nilai-nilai dari kesenian dapat membentuk karakter yang positif karena proses berkarya yang mengajari begitu banyak hal. Melalui festival ini adik-adik berkenalan dengan teman-teman dari seluruh Indonesia, berkenalan dengan keberagaman,” tutur Nadiem.
Senada dengan hal tersebut, Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Ainun Na’im menuturkan festival ini FLS2N nerupakan salah satu upaya pemerintah dalam menggali, menumbuhkan dan mengembangkan talenta-talenta para peserta didik untuk membangun sumber daya manusia (SDM) di Indonesia.
“Kita tidak berhenti pada upaya menggali. Dengan berbagai cara termasuk dengan festival ini, mungkin juga harus mengembangkan lebih lanjut sehingga potensi yang ada bisa diaktualisasikan dalam pembangunan SDM,” ungkap Ainun.
Pada saat yang sama, Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, H. Syaiful Huda memberikan apreasiasi atas terlaksananya FLS2N 2020.
Menurutnya, FLS2N tahun ini akan lebih produktif dan memberikan banyak inspirasi bagi anak-anak di seluruh Indonesia.
“Layaknya sebuah seni, kesenian selama hidup selalu dilahirkan dengan keterbatasan ruang dan waktu, selalu dilahirkan dari kesederhanaan. Pandemi Covid-19 ini telah melahirkan keterbatasan, tapi saya meyakini karya seni selalu lahir dari keterbatasan,” kata Syaiful Huda.
“Untuk adik-adik para siswa, kami melihat bahwa adik-adik semua adalah para juara. Setiap adik-adik saya yakin mempunyai talenta sendiri-sendiri. Oleh karena itu, kalian semua adalah juara sesuai dengan keunggulannya masing-masing,” ujar Ainun.
Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Asep Sukmayadi menyampaikan pada tahun ini sebaran prestasi lebih merata hampir di seluruh provinsi, termasuk dari anak-anak berkebutuhan khusus dan anak-anak di SILN.
“Covid-19 juga ternyata memberikan pelajaran dan hikmah. FLS2N tahun 2020 mampu melejitkan potensi-potensi, “intan permata” talenta yang lebih berkilau, kaya dan merata,” kata Asep.
Sebagaimana tema FLS2N tahun ini “Melejitkan Talenta dan Prestasi Seni di Masa Pandemi” memberikan semangat menolak menyerah, tetap berprestasi dari rumah karena jujur itu juara.