Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia menekankan pentingnya mempromosikan vaksin multilateral di depan pertemuan menteri luar negeri Asean dan Inggris.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan sebagai salah satu anggota DK PBB, Inggris harus berperan lebih dalam menjaga multilateralisme agar berkontribusi bagi perdamaian, stabilitas dan kesejahteraan dunia.
“Penting bagi Asean dan Inggris untuk terus mempromosikan vaksin multilateral yang menjamin akses setara terhadap vaksin dan harga yang terjangkau, terutama pada saat pandemi”, katanya dalam pertemuan virtual Menteri Luar Negeri Asean dengan Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Rabb, seperti dikutip dari siaran pers, Rabu (30/9/2020).
Raab juga menyampaikan komitmen Inggris dalam meningkatkan kerja sama riset dan pengembangan vaksin Astra Zeneca dengan Indonesia, Vietnam dan Thailand. Inggris juga sampaikan komitmen kontribusi untuk Covid-19 Response Fund senilai 1 juta pound sterling.
Selain itu, Inggris juga akan memberikan bantuan teknis kepada Sekretariat Asean sebesar 0,5 juta pound sterling, dana bantuan capacity building sebesar 4,8 juta pound sterling untuk penguatan kapasitas sistem kesehatan di Kamboja, Laos, Myanmar dan Vietnam, dan bantuan senilai 0,2 juta pound sterling untuk mendukung penguatan kapasitas AHA Centre.
Menlu Retno berharap agar kerja sama juga diarahkan pada penguatan tata kelola kesehatan global.
Asean dan Inggris akan mengaktifkan kembali kegiatan ekonomi untuk mengamankan global supply chain tanpa mengorbankan protokol kesehatan.
Sejak 2018 - 2019 tercatat peningkatan volume perdagangan sebesar 2,7 persen dan pertumbuhan investasi dari Inggris ke Asean sebesar 2,4 persen. Pertumbuhan tersebut harus dimanfaatkan untuk menggerakkan perekonomian pada masa pandemi Covid-19.
Lebih lanjut, Indonesia juga mendorong penguatan kerja sama digital khususnya untuk UMKM melalui inisiatif yang disepakati pada pertemuan Para Menteri Ekonomi Asean dengan Inggris yaitu UK Digital Trade Network dan UK-Asean Digital Business Challenge.
Di bidang keamanan kawasan, Retno menyampaikan Inggris dapat berperan dalam meningkatkan upaya dialog, penyelesaian damai dan kolaborasi yang saling menguntungkan diantara berbagai pihak yang bertikai di kawasan, sejalan dengan pendekatan yang terdapat dalam Asean Outlook on the Indo-Pacific.
Sejak resmi keluar dari Uni Eropa tanggal 31 Januari 2020, Inggris berkomitmen untuk menjalin kemitraan dengan Asean dan berharap dapat menjadi Mitra Wicara Asean. Proses Inggris untuk menjadi mitra wicara Asean saat ini masih dalam pembahasan internal Asean.
Penyelenggaraan pertemuan hari ini penting untuk memberikan sinyal bagi masyarakat internasional bahwa Asean dan Inggris memilih untuk tetap bekerja sama dan berkolaborasi untuk menghasilkan upaya yang berdampak luas untuk merespons pandemi ini.