Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vatikan Tolak Kunjungan Menlu AS

Vatikan menuduh Pompeo mencoba menggunakan masalah itu untuk menarik pemilih demi kepentingan Pemilihan Presiden AS.
Paus Fransiskus/Reuters
Paus Fransiskus/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Vatikan menyatakan menolak Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo untuk bertemu dengan Paus Francis dengan alasan Tahta Suci tidak menerima politisi selama masa pemilihan umum.

Langkah itu menambah pertikaian diplomatik menyusul komentar Pompeo tentang hubungan China dan Gereja Katolik baru-baru ini.

Vatikan menuduh Pompeo mencoba menggunakan masalah itu untuk menarik pemilih demi kepentingan Pemilihan Presiden AS bulan November tahun 2020.

Dalam sebuah artikel pada awal bulan ini, Pompeo mengatakan Gereja Katolik mempertaruhkan "otoritas moralnya" dengan memperbarui kesepakatan dengan China mengenai pengangkatan uskup.

Presiden AS Donald Trump juga menerima dukungan dari gerakan keagamaan konservatif, termasuk para pemilih kalangan Katolik konservatif yang sebagian menganggap Paus Francis terlalu liberal.

Sementara itu, kelompok hak asasi manusia mengatakan banyak umat Katolik di China dianiaya, karena berjanji setia kepada Paus, bukan kepada asosiasi resmi Katolik China.

Meskipun demikian, pada tahun 2018, Vatikan membuat kesepakatan dengan China untuk berbicara tentang pengangkatan uskup di China.

Pada saat itu, Paus Francis mengatakan dia berharap kesepakatan itu "akan memungkinkan luka masa lalu terobati" dan membawa kesatuan Katolik penuh di China.

Dalam pidatonya pada hari Rabu (30/9/2020) di Roma, Pompeo meminta Vatikan untuk mempertahankan kebebasan beragama di China dengan mengatakan "tidak ada kebebasan beragama yang diserang lebih parah dari di China."

Dua diplomat tertinggi Vatikan, Sekretaris Negara Kardinal Pietro Parolin dan Menteri Luar Negeri Uskup Agung Paul Gallagher juga menegaskan bahwa Paus Francis tidak akan menerima Pompeo.

"Paus telah mengatakan dengan jelas bahwa tokoh politik tidak diterima dalam masa pemilihan. Itulah alasannya," kata Kardinal Parolin seperti dikutip BBC.com, Kamis (1/10/2020).

Kardinal Parolin juga mengatakan ada kemungkinan komentar Pompeo dirancang untuk mendorong umat Katolik mendukung Trump pada pemungutan suara November.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper