Bisnis.com, JAKARTA — Biro Urusan Tenaga Kerja Makau mencatat bahwa jumlah pekerja nonresiden di wilayah itu berkurang turun 10.787 orang atau 5,5 persen dari 193.498 orang pada akhir Januari 2020 menjadi 182.711 pada akhir bulan lalu.
Makau mencatat kasus Covid-19 pertamanya pada 22 Januari 2020. Sebagai bagian dari berbagai tindakan pemerintah terhadap ancaman virus corona baru, pekerja asing nonresiden telah dilarang memasuki Makau sejak 18 Maret.
Pada akhir Agustus, seperti dikutip dari macaunews.mo, Sabtu (26/9/2020), sebagian besar tenaga kerja asing asing berasal dari Filipina (32.374 orang), Vietnam (12.953 orang), Indonesia (6.101 orang), Nepal (4.230 orang), dan Myanmar (3.001 orang).
Warga China daratan (114.011 orang), Hong Kong (4.105 orang), dan Taiwan (1.268 orang) menyumbang 65,3 persen dari total jumlah pekerja nonresiden pada akhir bulan lalu, dapat masuk ke Makau jika lulus tes asam nukleat.
Penurunan jumlah pekerja nonresiden ini disebabkan dampak buruk pandemi Covid-19 terhadap perekonomian lokal.
Sekitar 28,3 persen pekerja nonresiden Makau pada akhir bulan lalu bekerja di sektor hotel dan restoran, yang merupakan segmen terbesar dari tenaga kerja asing di Makau. Jumlah pembantu rumah tangga turun 1.098 orang dari 30.923 orang pada akhir Januari 2020 menjadi 29.825 pada akhir bulan lalu.
Baca Juga
Makau telah mencatat 46 kasus Covid-19 sejak 22 Januari, dan tidak ada yang berakibat fatal. Sebanyak 44 kasus telah diklasifikasikan oleh Biro Kesehatan (SSM) sebagai diimpor.
Makau belum mencatat kasus Covid-19 baru selama 91 hari, sedangkan tidak ada kasus lokal yang dikonfirmasi dalam 180 hari.