Bisnis.com, JAKARTA - Penduduk Hong Kong mencetak rekok jumlah pembaruan atau permohonan paspor nasional Inggris (Luar Negeri) tahun lalu dipicu oleh gelombang protes anti-pemerintah meletus di kota itu.
Dikutip dari South China Morning Post dan Bloomberg, sebanyak 154.218 paspor BNO yang diterbitkan pada 2019 atau naik delapan kali lipat dari 2018.
Otoritas di Inggris juga mencatat 32.813 pembaruan pada akhir Juni tahun ini, jumlah tertinggi kedua sejak 2006.
Paspor BNO adalah dokumen perjalanan tanpa hak kewarganegaraan yang dikeluarkan untuk warga Hong Kong oleh pemerintah Inggris sebelum wilayah ini dikembalikan ke tangan China pada 1997. Pemilik paspor BNO memiliki hak untuk mengunjungi Inggris dengan bebas visa selama enam bulan.
Pada bulan Juli, pemerintah Inggris meningkatkan status pemegang paspor BNO untuk menawarkan mereka jalan menuju kewarganegaraan Inggris sebagai tanggapan atas penerapan undang-undang keamanan nasional yang kontroversial oleh pemerintah China.
Kerusuhan politik tahun lalu dan pemberlakuan undang-undang keamanan tahun ini telah mendorong banyak penduduk Hong Kong merencanakan keluar dari bekas koloni Inggris itu untuk mencari stabilitas dan kebebasan yang lebih besar.
Baca Juga
Inggris telah menjadi tujuan yang semakin menarik dengan pelonggaran kebijakan imigrasi terhadap pemegang BNO. Bahkan, agen properti di London sudah melihat lonjakan minat dari Hong Kong, dengan mengalirnya pertanyaan yang masuk dimana kenaikannya hampir 80 persen tahun ini untuk beberapa agensi.
Diperkirakan ada 350.000 pemegang paspor BNO di Hong Kong, dan sekitar 2,5 juta yang memenuhi syarat untuk membuat paspor BNO tersebut.