Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap pesantren menjadi markazul ishlah, yaitu pusat perubahan dan perbaikan, serta pusat inovasi.
Wapres mengatakan jika dulu pesantren sebagai pusat perlawanan melawan penjajah, pesantren dijadikan pusat pengembangan inovasi, sekaligus tempat mempersiapkan generasi lanjut yang dapat menjadi tokoh perubahan.
"Sekarang selain menyiapkan orang paham agama, pesantren juga menjadi pusat pengembangan, perubahan, perbaikan, dan inovasi, termasuk pusat pemberdayaan masyarakat," kata Wapres saat mengikuti secara daring wisuda S1 Sekolah Tinggi Ilmu Fiqih (STIF) Syeikh Nawawi Tanara seperti dikutip dari siaran pers yang dirlis Kementerian Agama, Sabtu (26/9/2020).
Sehubungan itu, Pesantren Syeikh Nawawi kata Wapres dibangun dengan misi menyiapkan orang paham agama untuk melanjutkan tugas ulama (kaderisasi), serta pusat perbaikan, perubahan, dan inovasi.
Oleh karena itu, selain kegiatan akademik, STIF juga dilengkapi Bank Wakaf Mikro dan Baitul Mal wat Tamwil (BMT). Keduanya menjadi laboratorium perkuliahan sekaligus media melakukan pengembangan kepada masyarakat.
Menurut Wapres, pesantren harus menjadi tempat perubahan pengembangan ekonomi, baik di sektor keuangan, retail, dan pengembangan lainnya.
"STIF menyediakan orang-orang yang berjiwa inovatif. Pesantren dijadikan pusat pengembangan inovasi, sekaligus menyiapkan tokoh-tokoh perubahannya," lanjutnya.
Sebelumnya, Ketua Yayasan STIF Syentra Siti Ma'rifah melaporkan bahwa ada 31 wisudawan S1 angkatan pertama. Dia berharap mereka nantinya dapat ikut mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah demi kemasalahatan umat di Indonesia.
Menurut Ma'rifah, STIF Syentra adalah satu-satunya perguruan tinggi keagamaan Islam dengan prodi ilmu fiqih di Indonesia. Izin operasional terbit pada 2016 dan sudah terakreditasi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT).