Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Di Sidang Umum PBB, Erdogan Serukan Lagi Kemerdekaan Palestina

Selain Palestina, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga menyoroti serangan yang diluncurkan oleh komplotan kudeta kepada pemerintahan sah di Libya.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berdiri di hadapan para pendukungnya di Istanbul, Turki pada Minggu (24/6)./Reuters-Osman Orsal
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berdiri di hadapan para pendukungnya di Istanbul, Turki pada Minggu (24/6)./Reuters-Osman Orsal

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kembali mendesak pembentukan negara Palestina yang merdeka, berdaulat  dan bersebelahan berdasarkan perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

Hal itu ditegaskannya dalam Sidang Umum ke-75 PBB melalui tautan video, seperti dikutip Antara dari Anadolu, Rabu (23/9/2020).

"Atas penolakan dokumen penyerahan, yang coba diberlakukan di Palestina dengan nama 'Kesepakatan Abad Ini', Israel kali ini mempercepat upayanya untuk 'memiliki jalur dalam' dengan bantuan kolaboratornya," tegas Erdogan.

Dia menegaskan bahwa Turki tidak akan mendukung rencana apa pun yang tidak disetujui oleh rakyat Palestina.

"Negara-negara yang telah menyatakan niat mereka untuk membuka kedutaan besar di Yerusalem, yang melanggar resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa dan hukum internasional, hanya membuat konflik semakin rumit dengan tindakan mereka," katanya.

Dalam kesempatan itu, Erdogan juga meminta PBB untuk mengambil sikap tegas terhadap pelanggaran yang merusak Konvensi Jenewa dan sistem hak asasi manusia internasional.

Dalam hal ini, dia menyoroti serangan yang diluncurkan oleh komplotan kudeta di Libya tahun lalu untuk menggulingkan Pemerintah Nasional yang sah. Hal itu, jelasnya, membawa penderitaan dan kehancuran bagi Libya.

“Komunitas internasional tidak dapat memastikan bahwa baik komplotan kudeta maupun pendukung mereka telah dibuat bertanggung jawab atas pembantaian, pelanggaran hak asasi manusia, dan terutama kuburan massal di Tarhuna,” katanya.

Turki telah menjadi satu-satunya negara yang memberikan 'tanggapan konkret' dan memberikan dukungan kepada pemerintah sah Libya atas seruannya untuk meminta bantuan, kata presiden.

Erdogan juga menyatakan keyakinannya untuk solusi politik permanen di Libya melalui dialog inklusif dan komprehensif yang dilakukan oleh negara tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper