Bisnis.com, JAKARTA - Pendiri Microsoft Bill Gates meyakini Amerika Serikat akan dapat kembali ke kehidupan normal sekitar musim panas atau pertengahan 2021.
Optimisme tersebut muncul atas dasar kemajuan produksi vaksin virus Corona meskipun dia juga mengecam penanganan krisis kesehatan oleh Presiden Donald Trump.
Gates mengatakan virus Corona menyebabkan kemunduran besar di negara-negara miskin. Gates yang diwawancara eksklusif di Fox News TV pada saat yang sama menyumbang US$650 juta untuk memerangi wabah.
Gates mengatakan sebagian besar dana itu digunakan untuk memastikan bahwa begitu vaksin disetujui, produksi dapat diprioritaskan untuk negara-negara miskin serta negara-negara yang lebih maju seperti Amerika Serikat.
Gates mengatakan bahwa selama pandemi virus Corona, tingkat vaksinasi telah turun 14 persen di negara berkembang, menghapus kemajuan selama 20 tahun. Sementara itu, untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun, kemiskinan ekstrim meningkat, menyebabkan efek buruk pada pendidikan, kesehatan mental, dan indikator lain.
"Kami membantu mendapatkan sejumlah uang litbang dengan sangat cepat untuk pendekatan vaksin terbaik, dan kemudian memastikan bahwa, ketika kami mendapatkan vaksin, itu tidak hanya untuk negara-negara kaya," kata Gates, dilansir Fox News, Selasa (22/9/2020).
Baca Juga
Dia memperkirakan persetujuan vaksin akan dicapai pada awal 2021 karena anggota Satuan Tugas Coronavirus Gedung Putih yang dipimpin Anthony Fauci mengatakan itu adalah tenggat yang realistis pada tingkat uji coba yang saat ini sedang bergerak.
"Jika demikian, maka pada musim panas mendatang AS akan mulai normal kembali. Dan pada akhir tahun, aktivitas kita bisa dibilang normal, jika kita juga membantu negara-negara lain," imbuhnya.
Dia memprediksi pandemi akan benar-benar berakhir pada 2022. Namun selama 2021 angkanya harus terus menurun. Sementara itu, Fauci dan rekannya mengatakan tantangan utama pada vaksin lebih dari sekedar memproduksi dosis yang aman dan efektif.
Pemerintah dan pembuat vaksin harus membuat dosis vaksin secara massal dan mendistribusikannya secara luas dan membuat keputusan mengenai prioritas sebaran. Sedangkan, Gates mengaku kecewa bahwa AS tidak berusaha memproduksi dan mendistribusikan vaksin di negara-negara miskin.