Bisnis.com, JAKARTA - Citigroup Inc. berencana untuk merekrut sebanyak 6.000 anak muda di Asia dalam kurun waktu 3 tahun mendatang sebagai upaya membantu memberikan bantalan di kawasan tersebut dari ledakan pengangguran.
Tak hanya itu, Citigroup juga menawarkan sebanyak 60.000 pelatihan kerja untuk kawula muda dengan usia di bawah 24 tahun dalam 3 tahun ke depan di segmen bisnis ritel dan korporasi di kawasan Asia.
Dilansir Bloomberg pada Jumat (18/9/2020), Citi dan Citi Foundation berjanji untuk menginvestasikan dana senilai US$35 juta untuk kontribusi filantropi dan hibah yang bertujuan meningkatkan serapan tenaga kerja muda dari segmen menengah bawah di Asia sampai 2023.
Asia Pasifik merupakan rumah bagi lebih dari setengah populasi anak muda di dunia, diperkirakan sekitar 700 juta jiwa. Mereka sekarang menyumbang hampir setengah dari pengangguran di kawasan itu, walaupun jumlahnya hanya 20 persen dari populasi usia kerja menurut Organisasi Perburuhan Internasional (ILO).
Proyeksi di akhir tahun ini akan ada lompatan jumlah pengangguran di 13 negara. Tingkat pengangguran akan meningkat dua kali lipat dari 2019 dalam beberapa kasus, kata Citigroup.
"Masyarakat di Asia Pasifik sedang menghadapi krisis pengangguran muda, terutama di kalangan penghasilan rendah, sebagai dampak dari pandemi Covid-19," kata Peter Babej, CEO Citi Asia Pasifik.
Asia Pasifik menjadi kawasan dengan kontribusi pendapatan paling tinggi, di luar Amerika Utara, dengan sumbangan sekitar 25 persen dari pendapatan global, berdasarkan laporan tahun berjalan Citi.
Pekerjaan yang ditawarkan Citi ditujukan untuk lintas sektor di kawasan ini, termasuk perbankan, pasar modal, pasar saham, dan layanan sekuritas serta bisnis konsumer.
Program ini akan memenuhi kebutuhan untuk mengisi kebutuhan baru dan perekrutan tahunan. Lowongan kerja akan disebar di wilayah Asia Pasifik, tetapi sebagain besar akan ada di kawasan Asia Tenggara.