Bisnis.com, JAKARTA — Universitas Mercu Buana akan menggelar seminar internasional dengan mengangkat isu yang terkait dengan perkembangan ilmu sosial dan ilmu rekayasa di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.
Seminar internasional mengambil tema Mercu Buana International Conference on Social Sciences & On Broandband Communications, Wireless Sensors and Powering akan dilangsungkan pada 28—29 September 2020.
Direktur Pasca Sarjana Universitas Mercu Buana (UMB) Mudrik Alaydrus mengatakan bahwa kegiatan seminar internasional itu awalnya akan digelar oleh UMB Yogyakarta.
“Setelah pandemi di Indonesia, panitia berpikir ulang dan memutuskan untuk mengadakannya secara virtual dan UMB Jakarta menjadi penyelenggaranya. Kami berharap banyak peserta dari Indonesia dan mancanegara yang akan hadir dalam acara ini,” ujar Mudrik dikutip dari keterangan resminya, Selasa (15/9/2020).
Dia menuturkan melalui konferensi internasional dengan fokus ilmu sosial dan ilmu rekayasa itu, UMB menyiapkan langkah dalam menerobos masa depan.
Kendati selama masa pandemi Covid-19 kegiatan perkulaian di UMB tidak dilakukan secara tatap muka, dia menekankan dunia pendidikan tidak boleh berhenti. Kalangan civitas akademika UMB terus dipacu untuk menyambut tantangan baru secara nyata.
“Berbagai kendala, yang dihadapi oleh dunia pendidikan karena pandemi, seharusnya menjadikan dunia pendidikan dan anak didiknya semakin kreatif dan menemukan berbagai terobosan,” katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Mercu Buana International Conference on Social Sciences (Micoss) Suraya menyatakan kegiatam seminar itu merupakan wadah pertemuan para ilmuwan, akademisi, peneliti dan praktisi di bidang Ilmu sosial.
Setelah munculnya pandemi, katanya acara seminar menjadi pertemuan yang sangat penting untuk bertukar dan berbagi pengalaman dan hasil penelitian mereka dari berbagai penjuru dunia.
“Dalam konteks saat ini, tema konferensi yang tidak berubah sangat memberikan arahan dunia masa depan. Entrepreneurship, Sustainability, Business and Comunication Era Society 5.0 tetap sebagai tema dan sangat futuristik jika dikaitkan dengan pandemi. Di Indonesia kita bisa melihat berapa banyak bisnis berbasis online muncul setelah pandemi menyerang," katanya.
Dengan konfrerensi internasional ini, dia menuturkan UMB berharap dapat memberi masukan kepada pemerintah terkati dengan pemanfaatan teknologi digital yang sekarang sudah mengubah pola hidup termasuk kerja dan komunikasi manusia.
Adapun, Ketua Panitia Broandband Communications, Wireless Sensors and Powering (BCWSP) Andi Adriansyah menuturkan konferensi internasional di bidang itu akan membawa ilmuwan, akademisi, peneliti dan praktisi untuk bertukar dan berbagi pengalaman dan hasil penelitian mereka pada semua aspek, khususnya di bidang Broadband Communications, Wireless Sensors, dan Powering.
“Acara BCWSP ini penting terkait dengan pandemi mengingat banyak anggota keluarga IEEE [Institute of Electrical and Electronics Engineers] yang terpapar. Kami ingin menyatakan keprihatinan dan dukungan kami untuk semua anggota komunitas IEEE, tim profesional kami, keluarga kami dan semua orang lain yang terkena dampak wabah ini. Kesehatan dan keselamatan masyarakat IEEE adalah prioritas pertama kami dan IEEE mendukung upaya ini,“ jelas Andi Adriansyah.
Sementara itu, Ketua Acara Seminar International Achmad Mulyana menuturkan selain mengundang pemakalah dari luar untuk berbagi ilmu, acara tersebut bertujuan meningkatkan partisipasi mahasiswa Magister Ilmu komunikasi melalui penelitian sehingga memberikan kontribusi dalam pengembangan kompetensi di bidang komunikasi.
Menurutnya, mahasiswa harus disadarkan ada perubahan mendasar yang terjadi dalam dunia komunikasi sejak pandemi Covid-19.
“Para mahasiswa didorong untuk melihat kesempatan (opportunity) dalam perubahan yang fundamental ini. Dalam konteks ini, mahasiswa magister ilmu komunikasi UMB harus menjawab tantangan dan diharapkan hasil penelitian yang dilakukan akan memiliki daya saing secara ilmu dengan perguruan tinggi lain,” katanya.
Masih menurut Mulyana, MICOSS dan BCWSP akan mengusung isu strategis bahwa di era teknologi ini Indonesia dituntut untuk bersinergi dalam segala aspek baik sisi eksak maupun sosial untuk kehidupan yang lebih baik.
Pemanfaatan teknologi digital saat ini sudah mengubah pola hidup, pola kerja, dan pola komunikasi manusia.
Hingga kini telah terdaftar pemakalah di MICOSS sebanyak 101 orang, BCWSP sebanyak 94 makalah dengan 40 makalah yang diterima untuk dipresentasikan dan jumlah partisipan yang terdaftar sebanyak 250 orang.