Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan Kredit Dorong Harga Perumahan di China

Biro Statistik Nasional (NBS) yang dirilis Senin (14/9/2020) menunjukkan harga rumah baru di 70 kota besar, tidak termasuk perumahan bersubsidi negara, naik 0,56 persen bulan Agustus 2020.
Pengendara motor melintasi jalan di dekat bangunan hunian yang sedang dibangun di Ningde, Provinsi Fujian, China./Bloomberg/Qilai Shen
Pengendara motor melintasi jalan di dekat bangunan hunian yang sedang dibangun di Ningde, Provinsi Fujian, China./Bloomberg/Qilai Shen

Bisnis.com, JAKARTA – Harga rumah di China tumbuh lebih cepat pada bulan Agustus 2020, seiring dengan laju pertumbuhan kredit. Selain itu, pembatasan properti yang lebih luas tidak banyak mengurangi antusiasme pembeli.

Dilansir dari Bloomberg, data Biro Statistik Nasional (NBS) yang dirilis Senin (14/9/2020) menunjukkan harga rumah baru di 70 kota besar, tidak termasuk perumahan bersubsidi negara, naik 0,56 persen bulan lalu. Pertumbuhan ini lebih cepat dibandingkan dengan bulan Juli yang mencapai 0,47 persen.

Sementara itu, harga rumah di pasar sekunder, yang sebagian besar bebas dari intervensi pemerintah, naik 0,34 persen, laju tercepat dalam lebih dari satu tahun.

Pembuat kebijakan dalam beberapa bulan terakhir meningkatkan kewaspadaan peraturan terhadap pengaruh pengembang dan pertumbuhan harga rumah yang berlebihan. Hal ini menyusul lonjakan pembelian oleh masyarakat di kota-kota terbesar di negara, yang menyebar ke sejumlah daerah lain yang berkembang pesat.

Pada bulan Agustus, kota-kota termasuk Nanjing dan Wuxi mengikuti Shenzhen dalam memperketat aturan pembelian rumah.

“Pemerintah lokal meluncurkan langkah-langkah yang ditargetkan untuk memastikan 'perumahan bukan untuk spekulasi',” tulis kepala statistik NBS, Kong Peng, dalam sebuah pernyataan bersama dengan rilis, seperti dikutip Bloomberg.

Peng mengatakan langkah-langkah tersebut sejalan dengan dorongan Presiden Xi Jinping untuk memastikan stabilitas pasar perumahan.

Untuk saat ini, kekhawatiran baru akan kenaikan harga dan dorongan untuk waspada terhadap inflasi menopang permintaan perumahan. Pertumbuhan kredit rebound lebih dari yang diperkirakan pada bulan Agustus karena pelonggaran kebijakan moneter terus berlaku dan mendukung pemulihan.

“Sejauh ini, pasar properti jauh lebih kuat dari ekspektasi kami. Dalam beberapa bulan ke depan, penjualan properti diperkirakan terus pulih," kata kepala ekonom China di Macquarie Securities Ltd. Larry Hu.

Rebound kuat terjadi di kota-kota kecil, di mana pembatasan properti biasanya lebih longgar. Pertumbuhan di 35 kota lapis tiga mencatat laju tercepat dalam 11 bulan terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper