Bisnis.com, JAKARTA – Portofolio bersih Holdings (Private) Limited, perusahaan investasi milik Pemerintah Singapura, turun dari rekor tertinggi tahun lalu.
Penurunan ini untuk pertama kali terjadi dalam 4 tahun terakhir dan dampak pandemi virus corona jenis Covid-19 merupakan penyebab utama memburuknya kinerja finansial perusahaan tersebut.
Portofolio bersih Temasek bernilai Sin$306 miliar pada 31 Maret 2020, yang berarti 2,2 persen lebih rendah dibandingkan dengan rekor tahun lalu yang mencapai Sin$313 miliar, demikian pernyataan Temasek dalam tinjauan tahunannya pada Selasa (8/9/2020).
Hasil kinerja portofolio akhir Temasek, yang mengonfirmasi angka awal yang dirilis pada Juli, mencerminkan dampak pandemi virus corona di pasar keuangan global pada kuartal terakhir tahun keuangannya.
Pengembalian setahun bagi pemegang saham minus 2,28 persen, dibandingkan dengan 1,49 persen pada tahun keuangan sebelumnya.
Baca Juga
Dalam jangka panjang, total pengembalian pemegang saham selama 10 tahun adalah 5 persen, turun dari 9 persen tahun lalu.
Terakhir kali laba periode setahun Temasek untuk pemegang saham negatif adalah pada 2016, ketika turun menjadi minus 9,02 persen akibat penurunan harga saham dari penempatan investasi.
Temasek mencatat bahwa pengembalian pemegang saham setahun adalah minus 29,6 persen pada 2009 selama krisis keuangan global, dan minus 18,8 persen pada 2003 di tengah epidemi Severe acute respiratory syndrome (SARS).