Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Ancam Hukum Perusahaan AS yang Buka Lapangan Kerja di China

“Kami juga akan mengenakan tarif pada perusahaan yang meninggalkan Amerika Serikat untuk menciptakan pekerjaan di China dan negara lain," kata Trump.
 Presiden AS Donald Trump berbicara selama acara di Fincantieri Marinette Marine di Wisconsin, Amerika Serikat pada Kamis (25/6/2020). (Thomas Werner/Bloomberg)n
Presiden AS Donald Trump berbicara selama acara di Fincantieri Marinette Marine di Wisconsin, Amerika Serikat pada Kamis (25/6/2020). (Thomas Werner/Bloomberg)n

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan akan mengekang hubungan ekonomi AS dengan China.

Dia juga mengancam akan menghukum perusahaan AS yang membuka lapangan kerja di luar negeri selain mereka yang berbisnis di China melalui kontrak federal.

“Kami akan memproduksi pasokan manufaktur penting kami di Amerika Serikat dan kami akan mengenakan pajak 'pro-Amerika' dan membawa lapangan kerja  kami kembali ke Amerika Serikat,” kata Trump di Gedung Putih pada acara konferensi pers kemarin.

“Kami juga akan mengenakan tarif pada perusahaan yang meninggalkan Amerika Serikat untuk menciptakan pekerjaan di China dan negara lain," lanjutnya.

Pernyataannya itu merupakan sebuah sindiran bagi lawannya, calon presiden Joe Biden yang punya perusahaan di luar negeri.

“Jika mereka tidak dapat membuka usaha  di sini, maka biarkan mereka membayar pajak yang besar karena  membangunnya di tempat lain," katanya tentang perusahaan AS.

Trump juga menegaskan akan melarang kontrak federal melalui pola alih daya (outsourcing) ke China, dan akan meminta pertanggungjawaban China, karena telah menyebarkan Virus Corona ke seluruh dunia.

Trump baru-baru ini menyampaikan  gagasan untuk "membatasi" ekonomi AS dari China.

"Kami akan mengakhiri ketergantungan kami pada China karena kami tidak mau mengandalkan China, dan saya tidak ingin mereka membangun militer seperti yang mereka bangun sekarang dan mereka menggunakan uang kita untuk membangunnya," ujarnya seperti dikutip Bloomberg.com, Selasa (8/9/2020).

Dia tidak mengatakan kapan akan menerapkan kebijakan itu, tetapi menyebut langkah tersebut sebagai bagian dari agenda periode kedua.

"Jika Biden menang, maka China akan menang, karena China akan memiliki negara ini," kata Trump.

Dia mengatakan kini saatnya menentukan pilihan paling penting dalam sejarah di bawah  pemerintahannya.

“Di bawah pemerintahan saya, kita akan menjadikan Amerika Serikat sebagai negara adidaya manufaktur dunia dan kita akan mengakhiri ketergantungani pada China untuk selamanya,” katanya.

Trump terus berusaha menjadikan China sebagai isu dalam pemilihan presiden. Dia menggambarkan Biden sebagai antek Beijing dan menyalahkan negara itu atas wabah Virus Corona di AS setelah jajak pendapat menunjukkan ketidaksetujuan publik yang meluas terhadap penanganan pandemi oleh presiden.

Sementara itu, Biden telah mengubah argumennya terhadap sang presiden, menuduh Trump bersikap lunak terhadap China untuk mengamankan apa yang disebut kesepakatan perdagangan "fase satu" pada bulan Januari.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper