Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

5 Warganya Diculik di Perbatasan, India Peringatkan China

Lima orang lelaki warga negara India dikabarkan tengah berburu sebelum tiba-tiba diculik oleh tentara China.
Ilustrasi perbatasan India-China/beforeitsnews.com
Ilustrasi perbatasan India-China/beforeitsnews.com

Bisnis.com, JAKARTA - Hubungan India - China semakin panas dengan adanya tuduhan India terkait dengan penculikan lima warganya oleh tentara China di area perbatasan.

Menteri Negara Urusan Minoritas India Kiren Rijiju mengatakan telah mengirimkan peringatan kepada China melalui hotline militer guna meredakan ketegangan.

"Pasukan India telah mengirim pesan hotline kepada mitra PLA [militer China] di perbatasan Arunachal Pradesh. Tanggapan tengah ditunggu," cuitnya.

Hubungan India dan China tereskalasi sejak serangan di Ladakh pada 15 Juni yang menewaskan 20 tentara India.

The Arunachal Times melaporkan bahwa lima orang lelaki tersebut tengah berburu sebelum tiba-tiba diculik oleh tentara China. Belum ada informasi pasti soal waktu penculikan.

Pembicaraan soal penculikan ini sempat muncul ketika pertemuan antara Menteri Pertahanan Rajnath Singh dengan Jenderal Wei Fenghe di Moskow pada Jumat lalu. Keduanya mengeluarkan pernyataan yang saling menuduh terkait dengan perbatasan Himalaya.

Menanggapi hal ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying mengatakan belum mengetahui hal tersebut.

Dia mengatakan solusi hubungan kedua negara harus dilakukan dengan konsultasi yang damai dan ramah. China dan India menjalin komunikasi yang erat melalui jalur diplomatik dqn militer atas perkembangan terkini di perbatasan.

"Kami berharap dapat menyelesaikan masalah yang relevan dengan India melalui konsultasi untuk bersama-sama menjaga perdamaian dan ketenangan di daerah perbatasan. Ini guna memenuhi kepentingan dua bangsa," ujarnya seperti dikutip dari situs resminya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper