Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Corona Global 25,3 Juta, India Catat Rekor Kasus Harian Tertinggi

Data menunjukkan pusat pertumbuhan global wabah mematikan itu telah bergeser lagi dan India menjadi pusat perhatian dari sebelumnya yang terfokus pada Amerika Serikat (AS) dan Amerika Latin.
Para pekerja dari India National Rural Health Mission melakukan survei dari pintu ke pintu terkait virus corona (Covid-19) di New Delhi, 2 Juli 2020./T. Narayan/Bloomberg
Para pekerja dari India National Rural Health Mission melakukan survei dari pintu ke pintu terkait virus corona (Covid-19) di New Delhi, 2 Juli 2020./T. Narayan/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Kasus Virus Corona global melonjak melebihi 25 juta hingga  Senin (31/8/2020) pagi ini. India mencataat rekor dunia untuk kasus baru harian Covid-19.

Data menunjukkan pusat pertumbuhan global wabah mematikan itu telah bergeser lagi dan India menjadi pusat perhatian dari sebelumnya yang terfokus pada Amerika Serikat (AS) dan Amerika Latin.

India mencataat 79.457 infeksi Virus Corona baru dalam 24 jam trakhir. Angka itu  melebihi peningkatan satu hari dari AS yang mencatat 30.490 kasus per hari. Pada pertengahan Juli lalu AS melaporkan 77.299 kasus dalam satu hari.

Lonjakan kasus Coovid-19 di India membuat beban kasus global menjadi 25.371.868 seperti dikutip Worldometers.info pagi ini, Senin (31/8/2020).

Jumlah resmi kasus Virus Corona global sekarang, setidaknya lima kali jumlah penyakit influenza parah yang tercatat setiap tahun, menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) seperti dikutip ChannelNewsAsia.com.

Secara global angka kematian terjadi lebih dari 850.014 orang. Angka itu telah melampaui kisaran atas 290.000 hingga 650.000 kematian tahunan yang terkait dengan influenza.

India, negara terpadat kedua di dunia, berada di urutan ketiga di belakang Amerika Serikat dan Brasil dalam jumlah kasus Covid-9. Akan tetapi, secara konsisten negara itu melampaui keduanya dalam kasus harian baru sejak 7 Agustus.

Meskipun jumlah kasus melonjak, Perdana Menteri Narendra Modi telah mendorong untuk kembali ke keadaan normal untuk mengurangi penderitaan ekonomi akibat pandemi, setelah memberlakukan penguncian awal yang ketat terhadap 1,3 miliar orang di negara tersebut pada bulan Maret.

Sedangkan Amerika Latin merupakan kawasan dengan infeksi terbanyak di dunia, meskipun beberapa negara mulai menunjukkan sedikit penurunan infeksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper