Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan Petrovax Rusia telah memulai uji coba tahap akhir dari kandidat vaksin Covid-19 produksi perusahaan vaksin dari China, CanSino Biologics Inc di negara itu.
Perusahaan vaksin asal China itu meningkatkan pengujian di luar negeri (di luar China) untuk mendapatkan persetujuan agar bisa diaplikasikan secara luas dalam meredam wabah Virus Corona secara global.
Vaksin Ad5-nCoV sudah mendapat persetujuan untuk digunakan oleh militer China setelah uji coba tahap awal dan menengah serta uji coba tahap akhir lebih lanjut sedang disiapkan untuk Meksiko dan Arab Saudi.
Dikutip dari cgtn.com, 19 Agustus 2020, CanSino bulan lalu mengatakan sedang dalam pembicaraan untuk melakukan uji klinis tahap 3 atau atau uji coba tahap akhir di Arab Saudi, Rusia, Brasil, dan Cile.
Pihak otoritas China telah memberikan paten pertama untuk penemuan vaksin Covid-19 pada CanSino pada (16/8/2020).
Pemberian paten itu menjadi hak kekayaan intelektual CanSino atas kemanjuran dan keamanan vaksin Covid-19 temuannya.
Baca Juga
Ini adalah uji coba pertama dari vaksin potensial yang dikembangkan oleh sebuah perusahaan asing di Rusia, sementara negara itu bersiap untuk memulai produksi massal dari vaksin domestik yang dikembangkan oleh Institut Gamaleya Moskow.
Perusahaan farmasi Rusia Petrovax mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu (15/8/2020) bahwa mereka menjalankan uji coba untuk CanSino.
Jika vaksin itu disetujui di negara tersebut, maka akan dilakukan vaksinasi di wilayah Moskow. Dengan demikian, vaksin Covid-19 buatan CanSino akan memasuki pasar Rusia.
Pendaftaran negara bagian Rusia untuk uji klinis menunjukkan studi fase 3 tentang potens vaksin temuan CanSino, diharapkan merekrut 625 peserta di delapan institusi medis untuk menguji keamanan dan efektivitas Ad5-nCoV, dimulai pada hari Jumat (14/8/2020).
Ahli penyakit pernapasan terkemuka dari China, Zhong Nanshan mengatakan pada simposium, Sabtu (14/8/2020), bahwa China dan Rusia memiliki rencana untuk bersama-sama melakukan uji klinis vaksin.
Simposium, yang diikuti oleh para ahli medis dari kedua negara, berfokus pada pendalaman kerja sama bilateral dalam penanggulangan Covid19, yang bertujuan untuk meningkatkan kemajuan baru dalam perjuangan mereka melawan Covid-19.
Zhong mengatakan dia sangat memperhatikan situasi epidemi di China dan Rusia, dan kedua negara harus banyak belajar dari satu sama lain.
Tingkat kematian kasus Covid-19 di Rusia, sekitar 1,7 persen. Adapun China memiliki metode unik sendiri untuk memerangi epidemi Covid-19, terutama dalam menerapkan pengobatan tradisional China, kata Zhong.