Bisnis.com, NEW JERSEY - Johnson & Johnson bersiap melakukan uji klinis tahap akhir vaksin Covid-19 yang diproduksinya.
Uji klinis tahap akhir vaksin Covid-19 eksperimental buatan Johnson & Johnson akan melibatkan 60.000 relawan. Basis data uji klinis pemerintah Amerika Serikat menyebutkan uji klinis vaksin eksperimental buatan Johnson & Johnson itu akan berlangsung September mendatang.
Selain dilakukan di Amerika Serikat, uji klinis calon vaksin buatan Johnson & Johnson itu akan dilakukan di Brasil dan Meksiko. Informasi lokasi uji klinis tersebut disampaikan di situs clinicaltrials.gov pada 10 Agustus lalu.
"Kami dapat memastikan bahwa skema dan perekrutan untuk program Tahap III kami sedang berlangsung, yang bergantung pada data sementara uji coba Tahap 1/2a dan persetujuan regulator," kata juru bicara Johnson & Johnson.
Uji klinis akan dilakukan di tempat dengan kasus Covid-19 yang tinggi.
"Agar program Tahap III kami menjadi seampuh mungkin, kemungkinan melibatkan hingga 60.000 partisipan dan akan dilakukan di tempat-tempat dengan tingkat insiden yang tinggi," lanjut jubir Johnson & Johnson.
Baca Juga
Juru bicara mengatakan J&J menggunakan data epidemiologi untuk menentukan lokasi riset dan akan segera membuat keputusan akhir. Uji coba tahap III sepertinya akan rampung pada akhir September, dengan vaksin pertama siap digunakan pada awal 2021, katanya.
Produsen-produsen vaksin Covid-19 saingan Johnson & Johnson, seperti Moderna Inc dan Pfizer menargetkan perekrutan 30.000 relawan untuk riset tahap akhir mereka.
Reuters pekan lalu melansir bahwa proyek vaksin Covid-19 pemerintahan Trump sedang mencari para ilmuwan di Afrika Selatan dan Amerika Latin guna membantu menguji calon-calon vaksin pada uji klinis yang didukung AS.
Johnson & Johnson adalah produsen obat-obatan, peralatan medis, dan barang konsumsi multinasional yang berkantor pusat di New Brunswick, New Jersey, Amerika Serikat. Johnson & Johnson didirikan pada tahun 1886, demikian keterangan di wikipedia.