Bisnis.com, JAKARTA - PT Bio Farma (Persero) menandatangani kerja sama pengiriman vaccine bulk atau bulk vaksin dengan Sinovac di Sanya, China.
Hal ini disaksikan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri BUMN Erick Thohir, Kamis (20/8/2020). Sebagai informasi,bulk vaksin adalah bahan aktif farmasi dari suatu vaksin.
Dikutip dari akun resmi Twitter Retno, @Menlu_RI, kerja sama ini meliputi pengiriman bulk vaksin ke Indonesia yang akan dilakukan oleh Sinovac dan Bio Farma dan juga transfer teknologi.
"Dengan MoU ini, Sinovac berkomitmen menyediakan vaccine bulk ke Indonesia dan juga transfer teknologi untuk mengembangkan vaksin Covid-19 dan kerja sama ke depan," tulisnya.
Good way to start the morning! Minister @erickthohir and I just witnessed the signing of MoU on vaccine technology and vaccine bulk cooperation between Biofarma and Sinovac (Sanya, 20/08). pic.twitter.com/lke87cBGIh
— Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (@Menlu_RI) August 20, 2020
Dalam sesi diskusi, Menlu Retno menekankan pentingnya aksesibilitas vaksin dan harga yang terjangkau. Kerja sama ini juga harus bertujuan meningkatkan kapasitas produksi vaksin Indonesia.
Pada hari yang sama, kunjungan tersebut dilanjutkan dengan pertemuan dengan Vice President Sinopharm.
"Kami banyak berdiskusi terkait pengembangan vaksin Covid-19 dan mengeksplorasi kerja sama potensial ke depannya," tulisnya.
Indonesia juga telah memberangkatkan tim guna melakukan uji klinis fase 3 untuk kandidat vaksin dari Sinopharm dan Group 42 (G42) ke Uni Emirat Arab.
Perlu diketahui, tak hanya dengan China, Indonesia juga memperluas kerja sama vaksin dengan negara lain. PT Kimia Farma Tbk., tengah menjajaki kerja sama dengan G42 yang merupakan perusahaan di bidang artificial intelligence dan cloud yang berbasis di Abu Dhabi.