Bisnis.com, JAKARTA - Penelitian mengenai vaksin dan obat Covid-19 masuk dalam prioritas riset nasional tahun 2020 - 2024. Hal itu ditegaskan oleh Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang PS Brodjonegoro.
"Terkait Covid-19, yang kami langsung masukkan adalah vaksinnya sendiri, selain itu juga di OMAI-nya atau obat modern asli Indonesia baik fitofarmakanya maupun yang OHT, obat herbal terstandar, termasuk suplemen yang saat ini sedang diujicoba LIPI di Rumah Sakit Wisma Atlet," kata Bambang dalam konferensi pers virtual mengenai prioritas riset nasional, Kamis (13/8/2020).
Prioritas riset nasional 2020 - 2024, imbuhnya, kini juga mencakup riset dan pengembangan alat kesehatan yang sebelumnya kurang mendapat perhatian.
Pemerintah melakukan perubahan dalam struktur prioritas riset nasional 2020 - 2024, antara lain dengan memasukkan riset-riset yang berkenaan dengan penanggulangan Covid-19 ke dalamnya.
"Tentunya yang tidak boleh dilupakan adalah alat kesehatan karena terus terang dalam PRN yang awal, alat kesehatan itu kurang mendapat perhatian. Namun, dengan kebutuhan yang muncul karena pandemi Covid-19 kita meyakini bahwa Indonesia harus mulai bisa melakukan inovasi untuk berbagai macam alat kesehatan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat secara umum," ujarnya.
Perubahan dalam prioritas riset nasional 2020 - 2024 juga mencakup riset pengembangan pesawat penumpang jarak pendek dan menengah selain pesawat N219 serta pengembangan pesawat N245 dan R80.
Selain itu, pengembangan teknologi kapal plat datar untuk para nelayan juga masuk dalam prioritas riset nasional.
Prioritas riset nasional 2020 - 2024 meliputi 49 produk riset dengan bidang fokus pangan, energi, kesehatan, transportasi, rekayasa keteknikan, pertahanan keamanan, kemaritiman, sosial humaniora, pendidikan, seni budaya, serta multi-disiplin (lintas-sektoral).
Empat dari 49 prioritas riset nasional yang telah dikembangkan oleh Kementerian Riset dan Teknologi/BRIN dan dalam proses masuk ke proyek strategis nasional terdiri atas katalis merah putih, garam industri terintegrasi, pesawat udara nir-awak (PUNA) jenis Medium Altitude Long Endurance (MALE) kombatan yang dinamai Elang Hitam, dan pesawat N219 amfibi.
Sementara itu, Presiden Jokowi sebelumnya menyatakan Indonesia telah mengembangkan vaksin buatan sendiri sejak 3 bulan terakhir yang dilakukan atas kolaborasi dari beberapa pihak.
Baca Juga
Jokowi menuturkan bahwa pengembangan vaksin Covid-19 merupakan kerja sama dari lembaga Eijkman, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Kementerian Riset dan Teknologi, serta universitas yang ada di Tanah Air.
“Kita harap vaksin merah putih akan segera selesai dan bisa diselesaikan di pertengahan tahun 2021,” kata Presiden saat meninjau uji coba calon vaksin Covid-19 di Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/8/2020).