Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Selandia Baru Catat 100 Hari Tanpa Kasus Baru Covid-19

Negara itu salah satu yang menerapkan lockdown paling ketat di dunia pada bulan Maret, dan sekarang tidak ada kasus baru penularan komunitas sejak 1 Mei.
Petugas kontruksi tengah menikmati kopi di sebuah kafe, di Selandia Baru/ Bloomberg
Petugas kontruksi tengah menikmati kopi di sebuah kafe, di Selandia Baru/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Selandia Baru telah melewati 100 hari tanpa satu pun kasus virus corona baru domestik.

Negara itu salah satu yang menerapkan lockdown paling ketat di dunia pada bulan Maret, dan sekarang tidak ada kasus baru penularan komunitas sejak 1 Mei. Tanggal itu hanya 63 hari setelah negara itu pertama kali melaporkan kasus virus di antara 5.000.000 populasinya. Sejak itu, tercatat 22 kematian, sementara jumlah infeksi mencapai 1.219, menjadikannya salah satu tempat teraman di dunia untuk virus corona.

Warga Selandia Baru telah kembali ke kehidupan normal, tetapi pihak berwenang terus mengeluarkan peringatan agar tidak berpuas diri. Ada kekhawatiran bahwa warga sekarang mungkin menolak lockdown, tidak mengikuti aturan kebersihan dasar atau lupa menggunakan aplikasi lacak dan lacak pemerintah.

Dr Ashley Bloomfield, Direktur Jenderal Kesehatan, mengatakan mencapai 100 hari tanpa penularan dari komunitas adalah pencapaian yang signifikan.

"Namun, seperti yang kita semua tahu, kita tidak boleh berpuas diri. Kami telah melihat di luar negeri betapa cepatnya virus dapat muncul kembali dan menyebar di tempat-tempat yang sebelumnya terkendali, dan kami perlu bersiap untuk segera membasmi setiap kasus di masa depan di Selandia Baru." Katanya dikutip dari metro.co.uk.

Catatan Selandia Baru sama seperti Melbourne, di Australia, yang menerapkan lockdown enam minggu karena munculnya kasus baru akibat pelanggaran jarak sosial. Demikian pula, Vietnam kini sedang mengalami wabah di Danang setelah tiga bulan tidak ada kasus baru penularan di dalam negeri.

Perdana Menteri Jacinda Ardern dipuji atas tanggapannya terhadap pandemi, khususnya pembatasan lockdown yang cepat dan manajemen kontrol perbatasan negara. Negara itu memberlakukan isolasi mandiri wajib untuk semua kedatangan internasional pada bulan Maret, meskipun hanya memiliki enam kasus virus korona pada saat pengumuman. Perbatasan kemudian ditutup sepenuhnya untuk pertama kalinya dalam sejarah Selandia Baru karena jumlah kasus baru saja melewati 20.

Ardern kemudian mengumumkan Keadaan Darurat Nasional pada 25 Maret, dan semua warga negara dikurung di rumah mereka. Negara itu kemudian memasuki Tingkat Siaga 1, yang menunjukkan ancaman terendah bagi penduduk, pada 8 Juni. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper