Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Author

Arissetyanto Nugroho

Rektor Universitas Mercu Buana (2010-2014 dan 2014-2018)

Arissetyanto Nugroho adalah mantan Rektor Universitas Mercu Buana (2010-2014 dan 2014-2018). Dia meraih penghargaan sebagai pendidik dan peneliti dalam 50 tokoh Inspirasional FTUI 2014.

Lihat artikel saya lainnya

Kontroversi PPDB dan Potensi Pengembangan Belajar dari Rumah

Proses untuk mengembangkan pendidikan di Indonesia selama pandemi Covid-19 ini merupakan format yang selama ini belum banyak dikembangkan, namun sekarang menjadi hal yang penting sehingga menjadi proses belajar mengajar lebih berkesinambungan mengingat pandemi Covid-19 tidak kita ketahui kapan berakhir.
Program Belajar dari Rumah Bersama TVRI
Program Belajar dari Rumah Bersama TVRI

Orang tua menginginkan anaknya dapat masuk ke sekolah yang berkualitas, dekat dengan rumah dan dengan biaya sekolah yang terjangkau. Ketiga faktor ini membuat setiap orang tua merencanakan masa depan anaknya dan mempersiapkan anaknya untuk dapat diterima masuk ke sekolah yang memenuhi tiga kriteria tersebut.

Ketiga faktor ini mendorong pemerintah untuk mengembangkan kualitas pendidikan agar tersedia dekat dengan domisili siswa dan memiliki biaya yang terjangkau, namun tahun ini kebijakan pemerintah menuai kontroversi.

Hal ini karena kebijakan pemerintah untuk beberapa jalur PPDB (Pendaftaran Peserta Didik Baru) memprioritaskan umur tertua. Dalam hal jumlah calon peserta didik baru yang mendaftar dalam jalur zonasi, afirmasi serta jalur prestasi akademik dan luar DKI Jakarta yang melebihi daya tampung, maka dilakukan seleksi berdasarkan usia tertua ke usia termuda. Walaupun memang ini menjadi faktor terakhir dalam menentukan peserta didik masuk atau tidak ke sekolah yang dituju, namun kontroversi ini mengemuka karena sosialisasi yang masih kurang dalam pemberlakuan kebijakan ini.

Selain kontroversi PPDB, ada potensi masalah riil yang sekarang dihadapi oleh anak anak sekolah dasar di Indonesia. Kebijakan pandemi Covid-19 ini telah membuat anak-anak belajar dari rumah, ternyata di dalam implementasinya masih tidak seperti yang diharapkan. Belajar dari rumah tidak serta-merta membuat proses belajar mengajar menjadi lebih mudah, khususnya yang memiliki keterbatasan kepemilikan komputer, laptop dan akses internet. Ini merupakan hasil survei dari 300 orang tua siswa SD di 18 kabupaten, melalui survei yang dilakukan oleh INOVASI.

Tentu saja walaupun di Indonesia masyarakatnya sudah memiliki banyak smartphone, namun di dalam proses belajar melalui komputer atau laptop dengan akses internet, prosesnya bukan menjadi hal yang mudah dibandingkan dengan negara maju seperti Amerika Serikat dan contoh paling dekat adalah Singapura. Realita ini menunjukkan bahwa walaupun akses untuk belajar online itu dapat menghilangkan sekat jarak yang ada di dalam masyarakat, proses belajar tatap muka masih lebih efektif.

Kita bisa melihat bahwa jarak antara domisili atau rumah orang tua dengan sekolah masih menjadi satu faktor yang penting di dalam proses belajar mengajar. Kepemilikan perangkat teknologi yang mendukung proses belajar mengajar dengan online, menujukkan bahwa memang mayoritas dari pada peserta didik kita merupakan mereka yang punya keterbatasan pendanaan. Oleh karena itu peran pendidikan yang berkualitas, dekat dengan rumah dan juga dengan harga terjangkau merupakan esensi dasar yang harus dipenuhi oleh pemerintah dalam peningkatan kualitas SDM di Indonesia.

Pemerintah juga perlu tetap memberikan prioritas prestasi selain domisili dan afirmasi yang mempengaruhi peserta didik dalam memilih sekolah, karena proses mengembangkan kualitas sumber daya manusia merupakan pekerjaan jangka panjang. Orang tua sudah jauh jauh hari merencanakan ke mana anaknya akan menempuh sekolah dasar, selanjutnya SMP, SMA dan pendidikan tinggi.

Semangat untuk mempersiapkan pendidikan inilah yang perlu dihargai dalam pembangunan kebijakan pemerintah untuk pendidikan. Sehingga persaingan dalam memperoleh pendidikan yang berkualitas tidak serta-merta ditutup oleh karena adanya zonasi umur, yang memang tidak dapat dipersiapkan karena merupakan keniscayaan untuk seorang manusia bertambah umurnya.

Lebih baik proses kebijakan difokuskan untuk memperbanyak sekolah sekolah unggulan di setiap area kecamatan. Sekolah-sekolah unggulan ini akan menjadi target yang disasar orang tua dan calon peserta didik. Semakin banyak sekolah unggulan yang tersedia di di kecamatan akan semakin memenuhi kebutuhan orang tua untuk mengembangkan kualitas pendidikan anak-anaknya.

Saat ini kita juga Membutuhkan layanan PJJ untuk sekolah menengah atas. Realita proses belajar mengajar yang dilakukan secara daring, membuka ruang untuk proses pembelajaran jarak jauh sebagai layanan sekolah menengah atas di Indonesia. Layanan dibuka untuk proses pembelajaran yang memang dapat dilakukan secara online, namun untuk kegiatan laboratorium yang harus dilakukan offline, maka proses nya dapat dilakukan dengan bertahap dengan shift.

Proses ini sudah dilakukan di universitas, ketika di awal pandemi Covid-19, proses pembelajaran yang dilakukan secara ofline beralih ke online, dan sampai saat ini kegiatan ini terus berkelanjutan. Melalui program pembelajaran jarak jauh untuk SMA dengan online, maka harapannya semakin banyak peserta didik yang dapat diakomodasi oleh pendidikan di pendidikan di Indonesia.

Selain menyediakan salurannya, proses penyediaan infrastruktur dan juga saluran datanya juga dapat didukung dengan kerjasama pihak ketiga. Ada beberapa layanan operator selular yang memberikan paket yang terjangkau dan bahkan ada yang gratis untuk mengakses saluran proses belajar mengajar online. Praktik ini perlu juga dilakukan untuk materi materi latihan, proses belajar mengajar yang dilaksanakan melalui video dan diberikan untuk akses yang terbuka untuk publik.

Jadi intinya proses dalam membuka layanan kepada peserta didik di SMA, tidak hanya untuk mereka yang mempunyai fasilitas infrastruktur komputer, smartphone saja, tetapi juga didukung oleh penyediaan infrastruktur untuk daerah-daerah yang memang masih mempunyai keterbatasan perangkat teknologi untuk mengakses pembelajaran melalui online.

Hal terakhir yang menjadi perhatian kita adalah bagaimana era saat ini membutuhkan peran dari orang tua di rumah dalam mengajarkan anak anak, mendukung proses belajar mengajar yang diperoleh dari on line dan menjelaskannya kepada anak anak di rumah. Hanya dengan kolaborasi antara saluran proses belajar mengajar online, orang tua dan peserta didik maka pengembangan pendidikan sumber daya manusia di Indonesia selama pandemi Covid-19 ini dapat berhasil.

Dengan mempertimbangkan hal tersebut, maka pemangku kebijakan serta swasta perlu membangun saluran khusus untuk men-training orang tua mengajarkan anak anaknya di rumah. Tips dan trik, serta praktik terbaik bagaimana orang tua di rumah dapat mengajarkan, memberi contoh, serta belajar beberapa hal yang membuat mereka bisa sabar, menjelaskan dengan jelas kepada peserta didik perlu dikembangkan dan dibangun modulnya sebagai sarana latihan bagi orang tua.

Jika di dalam program pelatihan profesional, ada topik training for trainer. Maka kita juga membutuhkan topik topik untuk training orang tua menjadi guru di rumah. Pendekatan dalam proses belajar mengajar di rumah ini tentu akan berbeda dengan yang ada di sekolah, oleh karena itu peer group atau kelompok yang bisa berbagi peran, memberikan praktik terbaik yang bisa yang bisa menjelaskan berbagai konsep dan teori dengan kondisi pandemi covid ini perlu untuk dikembangkan oleh orang tua di Indonesia bekerjasama dengan pihak swasta dan pemerintah.

Akhirnya proses untuk mengembangkan pendidikan di Indonesia selama pandemi Covid-19 ini merupakan format yang selama ini belum banyak dikembangkan, namun sekarang menjadi hal yang penting sehingga menjadi proses belajar mengajar lebih berkesinambungan mengingat pandemi Covid-19 tidak kita ketahui kapan berakhir.

Selain itu pengembangan proses pembelajaran pendidikan ini dapat mengatasi keterbatasan untuk memberikan pelayanan pendidikan di berbagai daerah di Indonesia. Akses yang tak terbatas kiranya meningkatkan kemudahan proses belajar mengajar melalui saluran online ini dapat didukung dengan sarana infrastruktur yang tersedia di daerah daerah terpencil sehingga dapat bermanfaat untuk pengembangan kualitas pendidikan sumber daya manusia di Indonesia di masa akan datang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper