Bisnis.com, JAKARTA - Harga sewa rumah di London akan turun ke level terendah dalam hampir enam tahun karena pembukaan kembali ekonomi yang lambat membebani permintaan.
Ibu Kota Inggris itu telah mengalami penurunan 3 persen pada harga sewa selama paruh pertama tahun ini. Menurut laporan dari portal properti Zoopla Ltd., penurunannya bisa mencapai 5 persen pada akhir tahun menjadi 1.580 poundsterling (US$2.072), level terendah sejak akhir 2014.
Beberapa daerah di pusat kota London mengalami penurunan yang bahkan lebih curam. Pemilik tanah membanjiri pasar untuk menawarkan properti yang sebelumnya disewakan dalam jangka pendek.
Pandemi virus corona telah menjungkirbalikkan pasar real estate ketika karyawan berbasis kantor menyesuaikan diri dengan bekerja dari rumah. Hal itu pun menimbulkan pertanyaan tentang perlunya menyewa hunian yang dekat dengan perkantoran.
Dilansir Bloomberg, Rabu (5/8/2020), menurut laporan itu, lambatnya para pekerja kembali bekerja di kantor menandakan bahwa permintaan untuk properti sewaan cenderung landai, terutama jika pengangguran meningkat.
Prospek ekonomi Inggris yang berpotensi resesi terancam kembali menghadapi pukulan dengan upaya pembatasan gerakan yang baru. Pemerintah telah memberlakukan kembali pembatasan pada lebih dari 4 juta orang di Inggris utara, dan memperingatkan bahwa mereka mungkin perlu mengambil tindakan lebih lanjut.
"Ketidakpastian berlanjut tentang bagaimana wabah Covid lebih lanjut akan berdampak pada dimulainya kembali kehidupan kantor, kehidupan siswa dan pariwisata," kata Grainne Gilmore, kepala penelitian Zoopla.
Dia melanjutkan, ketidakpastian ini akan berdampak pada permintaan di beberapa pasar selama sisa tahun ini.