Bisnis.com, JAKARTA - Pimilihan Wali Kota Solo cukup menggelitik karena calonnya sepertinya hanya mengerucut ke satu nama, yaitu Gibran Rakabuming Raka berpasangan dengan Teguh Prakosa.
Jagoan PDIP Perjuangan itu mendapat dukungan dari lima partai lainnya, yaitu Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), Golkar, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Ditambah PDI Perjuangan sebagai partai utama, Gibran-Teguh didukung oleh koalisi enam partai
Satu-satunya partai di DPRD Kota Solo yang tegas-tegas tidak mendukung Gibran adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Namun, hingga kini PKS juga belum mengelus-elus jagonya untuk melawan Gibran.
Walaupun Pilkada atau Pilwali Solo dipilih langsung oleh rakyat, kekuatan suara pendukung partai tercermin dari jumlah kursi di DPRD Solo.
Sebanyak 45 kursi DPRD Solo dikuasai enam partai, yaitu PDI Perjuangan (30 kursi), PKS (5), Gerindra (3), Golkar (3), PAN (3), dan PSI (1).
Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah, siapa calon lawan Gibran kalau PKS belum punya jago, selain pasangan calon (paslon) dari jalur perseorangan?
Berdasarkan data dari Kota-surakarta.kpu.go.id, hingga saat ini baru satu paslon jalur perseorangan, yaitu Bagyo Wahyono-Fx Suparjo (BAJO).
Perkembangan terakhir per 26 Juli, paslon BAJO menyerahkan dokumen perbaikan dukungan paslon ke KPUD Surakarta (Solo).
Hingga hari ini, paslon jalur perseorangan BAJO adalah satu-satunya calon lawan Gibran. Kalau sudah seperti ini peta polarisasi kekuatan di Pilkada Solo, kita sudah bisa menebak hasil Pilkada Solo 2020.
Dengan PDI Perjuangan yang menguasai 30% suara Solo saja, peluang Gibran sudah kuat. Apalagi ditambah dengan merapatnya Gerindra, Golkar, PAN, PKB, dan PSI.
Rasanya hanya keajaiban yang bisa memenangkan paslon jalur perseorangan BAJO melawan barisan enam partai pendukung Gibran.
Yang masih ditunggu-tunggu adalah langkah PKS sebagai partai nomor dua di Solo. Apakah PKS akan memunculkan jagonya sendiri, dengan risiko kemenangan kecil melihat kekuatan enam partai di belakang Gibran?
Cucu Raja Surakarta Pakubuwono XII, Poetri Wulan Sari Dewi, sangat antusias maju di Pilkada Solo dan tengah mencari tunggangan parti, karena tidak melalui jalur perseorangan seperti BAJO.
Apakah PKS mau menangkap sinyal dari Poetri Wulan Sari Dewi? Kalau iya, ini akan menjadi menarik karena Pilkada Solo akan mempunyai tiga Paslon, yaitu Gibran-Teguh, BAJO, dan jago PKS. Kita tunggu saja.
Berikut pernyataan dukungan Golkar, PAN, dan PKB terhadap Gibran-Teguh untuk melengkapi dukugan sebelumnya dari PDI Perjuangan, PSI, dan Gerindra. Pernyataan tiga parti tersebut Bisnis sarikan dari reportase Solopos.com.
Dukungan PAN
Pernyataan dukungan ini disampaikan Ketua DPD PAN Solo, Achmad Sapari, dalam konferensi pers, Jumat (17/7/2020).
“Kami diperintah DPP untuk mengusung Gibran-Teguh sebagai cawali-cawawali,” terang Sapari yang saat itu didampingi Ketua MPP DPD PAN Solo sekaligus Sekretaris DPW PAN Jateng, Umar Hasyim.
Dukungan Golkar
Pada 20 Juli secara resmi Golkar menyatakan dukungan kepada Gibran-Teguh, yang disampaikan oleh Ketua DPD I Golkar Jawa Tengah Iqbal Wibisono.
“Keputusan DPP Partai Golkar, Partai Golkar ikut mengusung Gibran,” katanya.
Dukungan PKB
PKB menyatakan dukungannya kepada Gibran pada 13 Juli 2020. “Melalui jaringan-jaringan yang kami miliki di kampung-kampung, kami akan bergerak untuk menggalang dukungan bagi Mas Gibran di kisaran 10.000 hingga 15.000 suara,” ujar Ketua DPC PKB Solo Muhamad Rofik.